Selasa, 12 Mei 2009

SERANGAN FAJAR WHEREVER AI PENGEN...

Nggak ada yang bisa mengalahkan syahwat. Ketika syahwat menangih, kita kudu mengambil tindakan dengan seksama dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Kalo ditunda-tunda, DVD atau VCD porno taruhannya. Mending cuma DVD atau VCD, kalo WTS gimana hayo?

“Idih amit-amit jabang beybeh!”

Bagi Dendy, waktu-waktu sekarang ini selalu dimanfaatkan buat menikmati istri barunya. Sebelumnya, doi memang udah menikmati istri lamanya. Lho, memangnya Dendy udah pernah kawini? Kapan? Dimana? Jam berapa? Berapa harganya? Lho, kok jadi ngawur begitu? Iya-iya. Dendy udah pernah married. Tapi istri pertamanya kayak-kayaknya bukan Manusia deh. Nah, lho?! Tapi berwujud.... no comment deh! Yang penting sekarang doi udah insyaf, married dengan Manusia. Ups! Maaf ya mbak...

Apa yang membuat Dendy memanfaatkan waktu? Because waktu sangat berharga. Berharga buat apa? Buat molor. Pokoknya ada waktu kosong, tidur. Ada bangku kosong, tidur. Ruang meeting kosong, tidur. WC kosong, tidur. Khusus buat WC kosong, selain tidur, Dendy juga sempat pup. Pupnya sambil tidur. Hebring nggak tuh?

“Habis gw selalu melakukan serangan fajar ke istri gw...”

Buat teman-teman yang masih di bawah usia 17 tahun ke bawah, sebenarnya nggak boleh mengenal istilah “serangan fajar”. "Serangan fajar" cuma boleh buat mereka yang udah punya KTP seumur hidup, at least yang kencingnya udah lurus. Jadi apa arti "serangan fajar"? Yakni sebuah serangan yang dilakukan di waktu fajar. Halah?! Ini kok mengartikannya norak amat sih? Masih harafiah. Begini lho anak-anak, “serangan fajar” itu cuma sebuah konotasi untuk menggantikan “perlakuan kasar suami atau istri yang melakuan adegan ranjang pada waktu subuh atau pagi dini hari”.

Berdosakah?

Ya enggak lah yau! Masa suami istri berdosa melakuan adegan ranjang. Yang namanya suami istri itu sah tau?! Sah demi hukum dan sah demi agama. Kecuali suami yang melakukan adegan itu adalah suami dari istrinya siapa, atau istrinya yang ada di adegan itu adalah istri dari suaminya siapa. Itu baru namanya dosa! Zinah! Nah, kalo Dendy ini nggak melakukan perzinahan, tapi sah. Malah dapat pahala kalo membuat istri senang. Bukan membuat Om senang lho?

Sayang seribu kali sayang, serangan fajar yang dilakukan Dendy nggak kira-kira. Tiap hari, Cong! Ibarat kata, “serangan fajar everytime whenever Ai pengen” (please dibaca: kapan pun gw ngebet, sok atuh diserang fajarnya). Nggak boleh lihat si istri pake daster, Dandy langsung “menghajar”. Istri lagi ngulek sambel dengan pantat geal-geol, langsung diserang. Gara-gara sering menyerang, pria berambut gondrong dan dikuncir ini selalu menggunakan sarung setiap kali udah ada di rumah.

“Biar cepet,” katanya mantap.

“Cepat apa maksudnya?”

“Cepet begituan...”

“Yang jelas dong? Begituan itu apa maksudnya? Gw kan nggak ngerti?”

“Ya ampun! Elo ini hidup di dunia mana sih? Masa kata ‘begituan’ aja nggak ngerti?”

“Sumpah! Gw kagak ngerti! Gw yang ngerti cuma Fisika, Kimia, Biologi, dan Filsafat....”

Dendy akhirnya menjelaskan kata “begituan” sambil diperagakan. Cara memperagakan kata “begituan” adalah dengan nungging dan pantatnya turun naik-turun naik. Please don’t ever do that kalo belum cukup umur ya? Ini cuma buat konsumsi mereka yang udah kawin. Kalo yang baru pacaran atau belum berani pacaran, ya don’t try that at home. Berbahaya!

Seringnya Dendy melakukan adegan molor di kantor, membuat teman-temannya sirik. Bukan sirik karena pengen ikut molor, tapi sirik mau married buru-buru. Soalnya, di kantor Dandy banyak bujang lapuk yang takut married. Maklum, tipe pemilih. Milihnya pengen Wanita yang model Cathrine Wilson. Lah, itu kan udah diambil sama Tommy Soeharto? Nggak mungkin bersaing dengan doi kali! Ada lagi bujang yang pengen Wanita pendamping hidupnya mirip Nia Ramadhani. Lah, ini lagi mau saingan sama anak Konglomerat. Emang kekayaan loe berapa Cong?

Kesirikan itu menjalar sampai ke ubun-ubun Pria-Pria Ngehe yang menjadi rekan sekantornya Dendy. Di antara yang sirik, ada juga para Bapak yang seringkali nggak pulang-pulang dari kantor, meninggalkan anak dan istri mereka. Bahkan ada yang rela cerai demi karir.

“Moga-moga gw akan kembali ke jalan yang benar....”

“Maksud loe?”

“Gw akan mengambil contoh Dendy. Biar gw nggak Pengantin baru lagi kayak doi, memperlakukan istri dengan melakukan serangan fajar ‘whenever ai mau’ kan nggak dosa? Malahan mungkin istri gw senang bukan kepalang...”

Akhirnya Wili insyaf. Apa yang dilakukan selama ini terlalu berlebihan. Tugas kantor, ya memang kudu dikerjakan dengan baik. Tapi kalo waktunya pulang, ya harus pulang, nggak duduk di depan komputer download film-film biru. Finnallly doi memaksa diri pulang ke rumah, agar besok pagi dini hari bisa melakukan serangan fajar. By he way busway, yang diajak serangan fajar siapa ya? Kan Wili belum married?

“Udah kali!”

“Sama siapa?”

“Sama Sodri...”

“Lah, Sodri kan nama cowok?”

“Nggak apa-apa, sing penting kasih sayang....”

0 komentar: