Senin, 12 Desember 2011

SELAMA NGGAK GANGGU HIDUP DAN JABATAN LO, FORGET IT!

"Coba aja lo bayangin? Masa ada Manager tanpa anak buah?"

Tiba-tiba Hendro nyerocos di depan Budi. Padahal, jangankan sempat berbasa-basi menyapa, duduk di sofa pun belum. Namun, Hendro sudah menggerutu. Sementara Budi yang sudah beberapa menit menunggu, sambil menyandar di sofa, tetap pasang wajah rileks.

"Kanape tiba-tiba lo sewot kayak gitu bro?"

"Gimana gue nggak sewot, tahu organisasi di kantor lucu kayak gitu?"

"Duduk dulu lah. Ngupi-ngupi dulu. Lo pesan dulu deh," tawar Budi.

Pelayan kafe itu kemudian menghampiri meja, begitu Budi melambaikan tangan.

"Ya, Kak. Bisa dibantu?" tanya Pelayan.

"Tolong pesankan minuman dan cemilan yang paling enak di kafe ini buat sahabat saya ini ya," ujar Budi.

"Siap kak! Bajigur dan oncom goreng ya, kak?"

"Minuman dan gorengan yang enak cuma itu?" Hendro heran.

"Iya, kak. Kakak mau ganti yang lain?" tawar pelayan lagi.

"Adanya apa lagi?"

"Ada bandrek dan bakwan jagung. Atau es teh manis dan kue ranggi..."

Hendro garuk-garuk kepala. Ia nggak nyangka kafe segede itu makanannya standar. Nggak menyajikan makanan ala-ala makanan bule, entah itu pizza, makroni, atau minuman super canggih. Budi tersenyum melihat Hendro pusing. Pusing milih menu.

"Atau kakak mau minum sekuteng dan ubi bakar?" tawar Pelayan.

"Yasudah saya minta bajigur dan ubi bakar aja, mbak," ujar Hendro.

"Baik, kak.

Palayan menghilang.

"Jadi gimana cerita lo soal Manager itu, bro?" tanya Budi membuka percakapan.

"Menurut lo, apakah seorang yang punya jabatan Manager itu harus ada anak buah?" Hendro balik tanya.

"Yaiyalah!"

"Nah, itu die! Di kantor gue, ada Manager tapi tanpa anak buah. Lucu kan?"

"Kok bisa?" tanya Budi heran.

"Yaitulah gue juga heran, kenapa bisa gitu..."

"Pasti atasan si Manager itu punya alasan mengangkat Manager yang nggak punya bawahan itu..."

"Ya pastilah punya alasan. Tapi menurut lo wajar nggak sih gue sewot dengan kondisi organisasi di kantor gue?"

"Wajar sih..."

"Nah!"

Hendro seolah mendapat dukungan dari Budi. Kesewotannya seolah nggak salah.

"Tapi gini, Ndro. Gue mau tanya sama lo..."

"Tanya apa?"

"Apakah lo termasuk barisan sakit hati dengan kehadiran Manager yang nggak punya bawahan itu?"

"Maksud lo?"

"Maksudnya, apakah lo ngincar jabatan Manager itu?"

"Enggak. Gue kan lain Departemen..."

"Apakah si Manager menganggu hidup lo?"

"Enggak..."

"Mengganggu jabatan lo sekarang ini?"

"Enggak..."

"Kalo gitu, selama si Manager yang lo sewotkan itu nggak menganggu hidup dan jabatan lo, forget it!"

"Maksud lo?"

"Lo nggak usah pusingin, bro. Lo urus aja pekerjaan lo baik-baik. Kalo lo kerja dengan baik, lo pasti bakal jadi Manager. Dan lo akan jadi Manager yang punya anak buah. Ngerti?"

Hendro diam.

Tak berapa lama, pelayan datang membawa bajigur dan ubi bakar.

"Dah, sekarang lo minum dulu deh bajigurnya. Mumpung masih hangat.

Sambil nyuruput bajigur, Hendro mikir. Benar juga kata Budi. Tak semua kantor punya organisasi sempurna. Pasti ada hal yang kurang. Jika kebetulan sekarang di kantor Hendro ada jabatan Manager yang nggak punya anak buah, itu memang suatu kelucuan dalam organisasi di kantor. Namun, kelucuan jangan dibalas dengan kelucuan. Sungguh lucu kalo Hendro mengurus hal-hal yang nggak berhubungan dengan hidup dan jabatannya. Lebih baik bekerja dengan baik dan insya Allah sebuah jabatan akan menyusul dengan sendirinya.

"Gimana bajigurnya? Enak kan?" tanya Budi.

Hendro tersenyum.  

KUNTILANAK ROXY DAN POCONGGG “HUMANIS”

Beberapa hari lalu, warga Ibukota Jakarta di sekitar pusat pertokoan HP Roxy, Jakarta Pusat sempat dihebohkan dengan penampakan kuntilanak. Anehnya, warga yang mengetahui itu bukan ketakutan, malah banyak yang penasaran. Mereka yang penasaran ini bela-belain begadang untuk mengetahui langsung wujud kuntilanak tersebut. Bahkan ada mengaku sempat memotret kuntilanak itu dengan kamera HP buatan China.

Kabarnya, foto kuntilanak Roxy itu sempat beredar luas, khususnya di pusat perdagangan Roxy. Sayang saya tidak sempat mendapatkan foto itu dan memang tak tertarik untuk mencari dan menyimpannya di HP. “Ah, nggak penting! Ngapain juga foto kuntilanak disimpan? Mending nyimpen duit, deh!”

Melihat fenomena banyak orang yang penasaran ini melihat wujud kuntilanak Roxy itu, saya jadi menyimpulkan orang zaman sekarang sudah tidak lagi takut terhadap mahkluk halus. Memang sih kata Ustadz-Ustadz, kita kudu percaya mahkluk halus dan tak perlu takut. Masalahnya, sekarang ini mahkluk halus jadi “peliharaan” orang-orang sebagaimana anjing atau kucing. Mahkluk halus “dipuja-puja” bak selebritis dan menjadi tema dalam dunia film mapun program televisi supaya filmnya banyak ditonton atau program acaranya mendapat rating tinggi.

Coba hitung berapa banyak film bertema mahkluk halus diputar di 2011 ini? Ada Jenglot Pantai Selatan, Arwah Goyang Karawang, Kalung Jailangkung, Pocong Ngesot, terakhir yang masih “bergentayangan” film Arwah Kuntilanak Duyung yang dibintangi oleh Dewi Perssik, Saipul Jamil, dan Sule.

Ketidaktakutan orang pada mahkluk halus barangkali disebabkan karena sudah banyak mahkluk halus (baca: iblis) berwujud manusia. Ada manusia yang kelihatannya baik, namun ternyata berhati iblis. Ada yang sok membantu orang, sebetulnya ada maksud tertentu yang dikendalikan oleh nafsu setan.

Soal manusia yang berwujud mahkluk halus jadi ingat buku yang lagi happening, yakni Poconggg juga Pocong karya Arief Muhammad. Buku yang cetakan pertama langsung sold out dalam waktu 15 menit serta sudah dicetak 3 kali dan masih tetap nomer 1 di Indonesia ini berkisah tentang seikat pocong yang “humanis”. Poconggg (huruf “g”-nya harus 3) di buku ini digambarkan tidak menakutkan, tetapi justru membantu manusia dan punya sikap empati.

Simak satu kisah di buku Pocongg juga Pocong yang saya kutip dari halaman 17 ini. Sekadar info, dikisahkan ada wanita muda yang galau ingin bunuh diri di Bunderan Hotel Indonesia (HI), Jakarta, karena ia tengah mengandung jabang bayi, tetapi tidak ada pria yang mau bertanggung jawab.

***

Kita ngeliat sekeliling, berharap ada yang bisa dimintai tolong. Sialnya di sana udah sepi banget. Si cewek mulai teriak-teriak. Dia meronta-ronta kesakitan.

Tanpa diduga-duga, satu kalimat yang tidak diduga-duga keluar dari bibir si cewek,

‘Please, kalian berdua tolongin gue. Gue nggak bisa ngadepin ini sendirian, gue butuh bantuan… gue butuh bantuan kalian!’

Gue dan Anjaw langsung diem. “Kalian?” Barusan dia bilang “Kalian berdua?” Kenapa tiba-tiba dia jadi bisa ngeliat kita? Kenapa tiba-tiba dia minta tolong sama kita?

Panik tingkat Ujian Nasional.

“Mungkin ini tuh The Power of Mother!’ Anjaw mulai sotoy.

‘Kita nggak punya pilihan lain, kita harus bantu dia ngelahirin!’

Entah Anjaw kerasukan manusia mana sampe bisa ngomong kayak gitu. Gue makin bingung. Gue nggak mungkin bisa bantu ngelahirin, melainkan itu susah banget. Harus ada yang narik bayinya keluar dan harus ada yang ngasih semangat buat nenangin si Ibu. Kegiatan ini tentu saja membutuhkan… ah, tau sendiri deh.
***

Usaha Poconggg dengan rekan Anjaw yang sesama Poconggg itu ternyata berhasil. Wanita galau yang tadinya mau bunuh diri, akhirnya berhasil melahirkan bayi dengan selamat. Detik-detik mengharukan itu menekankan betapa pocong di buku ini very helpfull dan humanis.

***

‘Makasih banget, ya. Gue nggak tau gimana jadinya kalo nggak ada kalian. Gue nggak tahu gimana jadinya kalo nggak ada yang nyemangatin. Bayi ini nggak punya bapak. Gue sempet putus asa. Tadinya gue kepikiran buat ngegugurin, tapi setelah ngeliat ketulusan kalian, gue jadi nggak tega dan yakin banget kalo bayi ini sangat berharga. Sekali lagi, makasih banget ya.’

‘Anjrit. Dramatis abis. Ini kenapa dia jadi curhat gini. Mampus gue. Gue bilang apa nih?’ Gue ngomong dalem hati.

Anjaw ngedeketin gue, kemudian dia berbisik.

‘Congg, ingat pencitraan. Kita ini setan, harus jaga wibawa. Jangan sampe terlihat lemah. Kita harus tegar!’

***

Ketika membaca buku itu, selain ngakak karena kocak dan merubah paradigma tentang dunia perpocongan, saya jadi berpikir, seandainya manusia lebih humanis dan very helpfull pasti banyak orang baik di dunia ini, khususnya di Indonesia. Bukan orang yang “pura-pura” baik, tetapi berhati iblis. Atau orang-orang yang lebih suka menunggu kuntilanak Roxy untuk diajak foto bersama, maupun Sutradara-Sutradara film horor yang cuma mengejar pasar.

Orang-orang humanis pasti lebih peka terhadap masalah-masalah sosial, lebih proaktif terhadap situasi. Dalam kamus, orang digambarkan sebagai orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yg lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat manusia. Ia menganut paham bahwa manusia sebagai objek terpenting. Nah, bayangkan! Masa kita sebagai manusia kalah sama Poconggg?

Selasa, 06 Desember 2011

SYAHRINI: FROM "JAMBUL KATULISTIWA TO "BECKHAM'S WIFE"

Barangkali ini berita basi. Namun rasanya geregetan juga kalo tidak saya posting, karena menyangkut sejumlah foto yang sudah beredar dari Blackberry (BB) seseorang ke BB orang lain, termasuk akhirnya sampai juga ke BB saya. Buat saya foto-foto ini kreatif dan bikin “sakit perut”.

Sejumlah foto di bawah ini tentu bukan foto asli. Piranti lunak yang mampu “mengacak-acak” gambar memang luar biasa. Suatu ketika bisa mengelabui orang, sheingga foto-foto atau gambar bisa direkayasa sedemikian rupa. Kali ini yang saya ingin tampilkan justru menjadi bahan guyonan. Yang menjadi guyonan adalah Syahrini dan David Backham. Memang sebagian besar hasil rekayasa, tetapi ada satu yang foto asli.

Silahkan menikmati foto-foto berikut ini yang saya kumpulkan dari kiriman ke BB saya. Bagi yang sudah pernah, mohon maaf Anda terpaksa harus melihat kembali.

1. Berawal dari foto di bawah ini. Ini foto asli, dimana Syahrini mengalungi bunga ke David Backham. Sebagai teman di BB group mengomentari sorot mata Backham yang tertuju pada buah dada Syahrini yang tepat di depan. Maklum, Beckham kan tinggi, jadi harus menunduk. Bukan salah “bunda mengandung” kalo kedua bola mata Backham disajikan “sesuatu”

Namun sebagian lagi mengomentari tentang rambut Syahrini yang mirip Tintin itu. Entah apa yang menyebabkan Syahrini tiba-tiba tampil berjambul. Ada sebagian mengatakan, pada saat menjumpai Beckham, Syahrini naik ojek, jadi rambutnya kena angin dan tidak sempat disisir kembali. Sebagian lagi mengatakan, Syahrini ingin menampilkan trend rambut baru, berhubungan film layar lebar Tintin garapan Steven Spielberg lagi main di bioskop-bioskop.







2. Gara-gara jambul itu, Syahrini mulai ngetop lagi. Kali ini bukan sebagai mantan kekasih Anang Hermansyah, tetapi lebih dikenal sebagai pacar David Backham. Itu berita yang bikin ge’er Syahrini tentu. Kalo berita yang bikin sebel adalah, Syahrini dianggap sebagai bentuk perwujudan baru dari Gogon (pemain Srimulat senior) dan (maaf!) monyet jambul. Coba perhatikan foto ini…





3. Syahrini boleh disamakan seperti Gogon atau monyet. Tapi hubungan cinta Syahrini dan David Backham tetap berlanjut. Tak heran foto rekayasa perkawinan Syahrini-Beckham dengan pakaian adat ini pun tersebar meluas se-BB Indonesia. Syahrini berhasil mengambil hati suami Victoria ini, karena konon kabarnya Syahrini lebih cantik dan selalu bersyukur dengan mengucapkan: “Alhamdulillah…sesuatu…”






4. Sejak “menikah” dengan Syahrini, Beckham seringkali masuk angin. Tak heran namanya berubah, dari Beckham menjadi “Bekam”. Ia lebih suka di-bekam, ketimbang dikerok pake koin. Sebab, Bekam sudah tahu, koin itu bisa digunakan untuk mengumpulkan dana, bukan untuk ngerokin body yang sedang masuk angin.






5. Syahrini tidak pernah memberitahu Bekam kalo Indonesia itu sering banjir, terutama di Jakarta. Foto ini akibat, tempat tinggal Bekam yang berada di lingkungan banjir. Padahal pada saat banjir, ia masih harus mengikuti pertandingan bola. Kabar burung menyebutkan, Bekam sudah protes ke Gubernur Fawzi Bowo soal perumahannya yang rawan banjir, tetapi Guburnur yang “Ahli” itu tetap tidak bisa menjamin gemburan air banjir ke kompleks perumahan Bekam ini.






6. Sebaliknya Bekam tidak pernah memberitahu kalo wajah gantengnya sebetulnya gara-gara obat “Gantengin”. Perhatikan perubahan wajah di bawah ini: BEFORE dan AFTER. Sangat jauh terasa sekali perbedaannya, lebih dari 180 derajat, dari gak ganteng menjadi ganteng banget. Tapi jangan coba-coba cari obat “Gantengin” di bawah ini. Sampai lebaran monyet, Anda dijamin gak akan menemukan di apotik atau toko-toko obat.

Bagi Anda yang gak ganteng atau sama dengan foto BEFORE David Beckham di bawah ini, sudahlah terima nasib aja ya. Memang Anda sudah ditakdirkan gak genteng, kok…haha



all photos from BB

Sabtu, 05 November 2011

NGATRI DARI SUBUH DEMI E-KTP

Kelar sholat subuh, tetangga saya nampak bergegas menuju ke Kelurahan. Kebetulan saya berpapasan dengan tetangga saya ini. Ia membawa secarik kertas undangan dari Ketua RT-nya, yang berisi panggilan untuk hadir dalam pembuatan e-KTP.

“Mending datang lebih awal daripada dapat nomor belakangan,” ujar tetangga saya itu.

Tentu saja saya heran. Kenapa harus datang sejak subuh ke kelurahan sementara kantor kelurahan sendiri bukannya baru jam 8 pagi? Menurut penjelasan tetangga saya, kalo kita datang siang, dijamin kita akan mendapatkan nomor antrean 100-an. Dan itu bisa jadi saya akan dilayani siang hari.

Hari itu kebetulan saya harus menghadiri miting pukul 12. Lunch meeting. Pikir saya, daripada saya mendapatkan nomor buncit yang baru dilayani siang, lebih baik saya ikut ucapan tetangga saya: antre mendapatkan nomor di kelurahan kelar sholat subuh. Ya, apa boleh buat…

Ternyata benar, sejak dari subuh sampai menjelang pukul 7 pagi, anteran warga untuk mengambil nomor cukup ramai. Meski waktu masih menunjukan pukul 7 pagi, tetapi nomor antrean sudah mencapai nomor ke-100. Alhamdulillah saya mendapat nomor ke-3, sedang tetangga saya nomor 1 dan 2.

Belum pernah terjadi dalam hidup saya antre dari subuh hanya untuk mendapatkan nomor. Ini gara-gara e-KTP. Bagaimana pengalaman Anda membuat e-KTP? Yang pasti, ketika pemerintah menggulirkan wacana e-KTP, terus terang saya senyam-senyum. Kenapa? Sebab e-KTP sebenarnya program usang yang sudah dilakukan di kota kecil di Bali bernama Jembrana. Tentang Jembrana sudah sempat saya tulis di Kompasiana.

Jembrana adalah Kabupaten di Indonesia yang pertama kali mempopulerkan e-KTP. Dengan jumlah penduduk sekitar 269.859 jiwa, Jembrana sudah mampu mengembangkan teknologi elektronik dalam satu kartu yang belakangan popular dengan sebutan e-KTP.

Adalah mantan Bupati drg. I Gede Winasa yang berinovasi terhadap e-KTP ini. Alhamdulillah saya sempat bertemu dengan sang Bupati pada 2009 dan melihat pelaksanaan secara langsung kehebatan e-KTP ini, dimana satu kartu bisa digunakan untuk berobat ke rumah sakit, keperluan admistrasi di Kelurahan, maupun untuk pemilihan Kepala Desa (Kades).

Kini, program e-KTP yang digagas Jembrana diangkat menjadi proyek nasional. Dari pengamatan saya pribadi yang sudah membuat e-KTP kemarin, berjalan relatif lancar. Petugas mulai membuka loket tepat pukul 08:00 wib, dimana nomor-nomor anteran dipanggil satu per satu.

Proses pembuatannya setelah mendapat undangan dari masing-masing RT adalah mendapatkan nomor antrean. Setelah ada nomor antrean, Anda akan dipanggil dan masuk ke dalam sebuah ruang, dimana Anda akan melakukan beberapa tahapan sebagaimana membuat SIM. Selain difoto, Anda harus membuat tanda tangan di atas sebuah mesin yang terkoneksi ke komputer. Anda juga harus melakukan foto mata dan finger print. Nah, pengalaman saya, aktivitas yang cukup menyita waktu terjadi di finger print. Mesin finger print ini cukup merepotkan (baca: kurang sensitif).

Jari-jemari kita kudu ditekan dengan keras agar serat-serat di kulit bisa terdeketsi oleh mesin finger print tersebut. Kabarnya, mereka yang punya kulit jari yang halus itu sulit terbaca. Beda dengan mereka yang memiliki kulit yang kasar. Tak heran, saya butuh waktu sekitar 10 menit di mesin finger print ini.

Alhamdulillah, kurang lebih 15 menit, saya sudah keluar dari ruang proses e-KTP. Beruntung sekali saya mendapat nomor awal. Sebab, begitu keluar ruangan, saya melihat sejumlah warga yang berjubel menunggu anteran.

“Wah, kalo saja saya nggak ketemu elo, mungkin gue nggak bakal antre di Kelurahan abis subuh bro,” ujar saya pada tetangga saya.

Kamis, 04 Agustus 2011

DEMI DUIT, ADZAN DI TELEVISI DISUSUPI IKLAN DAIHATSU

Begitu Muadzin mengumandangkan kalimat: “hayya alasshala”, nampak dengan jelas merek dan logo merek otomotif Daihatsu. Di scene itu terlihat empat orang sedang berbincang dengan latar belakang front office perusahaan Daihatsu. Lalu logo Daihatsu di-close up sehingga semakin jelas terlihat.

Itulah adzan di salah satu televisi swasta kita. Tayangan yang seharusnya bersih dari komersialisasi masih juga disusupi oleh iklan. Dalam dunia televisi istilah penyusupan iklan dengan cara seperti lazim disebut built in product.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar tayangan adzan di televisi haruslah bersih dan bebas dari iklan. Ini menyusul adanya satu tayangan adzan yang disisipi iklan mobil Daihatsu.

Anggota Pokja Penyiaran Komisi I DPR Roy Suryo menilai tayangan adzan berbau komersil itu tidak etis. Bahkan dia menilai merek dan logo Daihatsu sengaja disusupkan sebagai promosi gelap. “Selayaknya KPI memberikan teguran karena tayangan adzan harus murni dari komersialisasi, ini soal etika keumatan,” tegas Roy sebagaimana penulis kutip dari portal www.inilah.com.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Jakarta, Syamsul Ma’arif juga sependapat dengan Roy suryo. “Adzan janganlah ditumpangi oleh komersialisasi berupa iklan, dan harus bersih,” kata Syamsul Ma’arif pada salah satu media online, Rabu, 3 Agustus 2011.

Tak hanya pada penayangan adzan Magrib, Syamsul pun menilai, selama ini kegiatan-kegiatan keagamaan yang ditayangkan di televisi masih banyak yang mementingkan sesi komersialisasi dan bukan isinya. “Saat ini saya menilai, kegiatan keagamaan lebih banyak didominiasi segi komersial dibandingkan maknanya,” kata Syamsul.

Selama Ramadhan, menjelang adzan memang merupakan jam utama televisi mencari iklan sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, televisi akan mendapat keuntungan. Jangan heran jika beberapa detik menjelang adzan, bertaburan iklan-iklan makanan maupun minuman. Bahkan ada televisi yang rela mengambil waktu adzan beberapa menit untuk spot iklan. Maklumlah, satu spot iklan @ 30 detik harganya bisa mencapai puluhan juta. Nah, jika iklan sudah penuh, pengelola televisi biasanya bersiasat untuk menempatkan iklan di dalam adzan seperti yang dilakukan salah satu televisi.

Rabu, 03 Agustus 2011

TIPS AGAR TIDAK KEHILANGAN SANDAL DI MASJID

Sudah bukan rahasia lagi, banyak pengalaman jamaah yang kehilangan sandal tiap selesai sholat. Oknum pencuri sendal ini bergentayangan dimana-mana, barangkali di masjid dekat rumah Anda. Nah, berikut ini sejumlah tips agar tidak kehilangan sandal saat sholat. Tips ini saya dapatkan berasal dari kiriman teman yang mungkin merupakan hasil copy paste (copas) dari pengirim sebelumnya.


1. Mohon hindari pakai sandal bermerek. Pakailah sandal yang siap untuk dicolong atau sandal sekali pakai. Sehingga kalo sandal hilang, Anda tidak kecewa lahir batin.

2. Jika terpaksa memakai sandal bermerek, simpanlah sandal di tempat yang berjauhan atau dipisah. Sandal sebelah kanan simpan di teras masjid, sedangkan sandal yang sebelah kiri simpan di dekat WC.

3. Gunakan password dan alarm pada sandal anda.

4. Pasanglah CCTV atau camera tracker dengan teknologi GPS secara tersembunyi pada sandal anda. Dengan begitu Anda bisa memantau posisi sandal apabila sandal anda dicolong oknum.

5. Gunakanlah sandal dengan motif atau warna berbeda. Misal, sandal sebelah kanan warna pink dengan hiasan bunga mawar, sementara sandal sebelah kiri warna hitam dengan lambang Batman.

6. Gunakanlah nomor sandal yang berbeda, misal sandal sebelah kanan bernomor 37, dan sebelah kiri bernomor 45.

7. Gunakan sandal yang bukan sepasang. Misalnya, pakai sandal kanan dua-duanya atau sebaliknya pakai sandal yang kedua-duanya kiri.

8. Modifikasi sandal Anda dengan menambah manik-manik, payet dll. Atau ukirlah pinggir sandal Anda dengan nilai seni tinggi atau sekalian bolongi tengah sandal anda, sehingga sandal tidak bisa dipakai.

9. Menyimpan secarik kertas di atas sandal anda yang berbunyi “Sandal ini punya Kiai MUI, yang mencuri bakal difatwakan haram” ; “Sandal ini masih kredit, yang mencuri wajib mencicil kreditnya ” ; atau boleh tulis “Hati-hati ada anjing galak”‘

10. Tips terakhir sekaligus jika tidak ingin kehilangan sandal adalah memakai sepatu. Dengan begitu Anda tidak akan pernah kehilangan sandal.