Jumat, 22 Mei 2009

DILARANG KENCING DI SINI!

Perkara buang hajat memang bisa bikin runyam. Ini dialami oleh Rusatiningrum Hasibuan atau biasa disapa Rusa. Ketika doi ingin membuang hajat dan pipis, nggak ada tempat buat dirinya.

Ketika masuk WC, ada tulisan kencing bayar Rp 1.000, berak bayar Rp 2.000. Lah, mana ada duit segitu? Apalagi di dunia binatang nggak mengenal alat transaksi yang namanya duit. Yang ada daun. Mana mau Manusia dibayar pake daun?

Ketika mencari tembok, selalu ada tulisan "Dilarang Kencing di sini kecuali Anjing". Lha, Rusa itu kan bukan anjing. Rusa itu memang binatang, tapi bukan Anjing. Masa gara-gara mau kencing di tembok kudu berubah jadi Anjing? Atau mengatakan kepada si Pemilik tembok kalo Rusa adalah Anjing. Kebetulan wujudnya Anjing kali ini mirip kayak Rusa. Kayak-kayaknya Manusia susah dibohongi kayak gitu, wong Manusia itu Rajanya Pembohong kok!

So gimana dong?



Kebetulan Rusa hidup di sebuah rumah ahli terapi diabetes. Harusnya Rusa ini mati di tempat panas kayak di Jakarta ini. Tapi anehnya, oleh si Pemilik yang ahli terapi ini si Rusa bisa hidup. Nah, di tempat inilah si Rusa bisa dengan seenaknya membuang hajat, baik hajat kecil maupun hajat besar. Kalo hajatan? Itu mah beda lagi!

Kini Rusa udah puas. Sebagai bintang yang selalu merawat kebersihan, dia menjilat-jilat lubang bekas kencing dengan lidahnya. Lalu merapikan bulunya agar tetap tampil rapih, masih dengan lidahnya. Namun yang bikin pusing, tokainya nggak sempat doi tutupi. Padahal tokai itu berbahaya sekali.

Berbahaya pertama, akan mengundang lalat untuk hadir. Kalo lalatnya hinggap di tokai, maka lalat akan mencicipi tokai. Kalo setelah itu lalatnya hinggap di makanan milik manusia, udah pasti rasanya rasa tokai. Manusia bisa sakit perut. Mencret-mencret. Mending cuma mencret, kalo sampai diare dan kekurangan cairan, itu akan mengakibatkan dehidrasi dan bisa mengalami kematian.

Berbahaya kedua, tokai Rusa mirip pisang molen. Kalo nggak segera ditutupi, manusia akan salah lihat dan memakan tokai itu. Maklum, kalo kelaparan biasanya manusia sering main hajar aja. Nggak lihat apa makanannya, fungsi makanannya apa, atau bergizi atau nggak. Nah, kalo kejadiannya si manusia memakan tokai yang mirip pisang molen itu, udah pasti manusia akan sakit perut. Kalo sampe sakit perut, bisa mencret-mencret. Mending cuma mencret, kalo sampai diare dan kekurangan cairan, itu akan mengakibatkan dehidrasi dan bisa mengalami kematian. Lho, kata-katanya kok sama kayak sebelumnya ya?

"Makanya jangan buang hajat sembarang, cong!"


video copyright by Jaya

0 komentar: