Sabtu, 02 Mei 2009

BURUNGKU SAYANG, BURUNGKU MALANG

Sejatinya, yang namanya burung bisa bebas merdeka. Mengepakkan sayapnya, terbang tinggi di antara awan. Namun, nggak semua burung bisa mendapatkan freedom of flying. Burung merpati, misalnya. Burung yang biasa disapa burung dara ini seringkali menjadi objek penderita bagi para Burungmania.

Meski dibuatkan kandang, nggak perlu cari makan, namun burung dara kudu melakukan aktivitas wajib, yakni membuat senang para Burungmania. Aktivitas apa? Burung dara yang udah ngerti kandang, biasanya akan diterbangkan di tempat yang jauh dari kandang. Misalnya, Pemilik burung dara rumahnya di Ancol, burung dara dilepas di Cempaka Putih.



Tujuan pelepasan burung dara ini adalah melihat kemampuan terbang burung tersebut. Tentunya yang diterbangkan adalah burung dara berjenis kelamin pria. Dari ketinggian, burung dara laki akan memperlihatkan kemampuan terbang dan mendaratnya. Kalo burung dara kelihatannya mau nyasar, si Pemilik burung udah siap dengan burung dara lain digenggamannya, yang berwujud wanita. Burung dara yang ada digenggaman si Pemilik nggak didiamkan, tapi digerakkan naik dan turun, seolah si burung sedang terbang. Ini bertujuan memancing si burung dara pria segera turun ke lokasi dekat kandangnya.

"Mirip kalo Manusia berjenis kelamin pria dikasih Perempuan jadi ngiler..."

Dalam menerbangkan burung, ada satu profesi yang sangat berjasa, yakni si Pelepas burung dara. Tugasnya, ya membawa burung-burung dara yang hendak dilepas, dengan menggunakan kandang single atau bertingkat. Doi perginya menggunakan kendaraan. Kalo si Pelepas burung masih miskin, ya cukup pakai sepeda. Kalo udah punya motor, ya pake motor.

Biasanya si Pelepas burung adalah pemilik burung itu sendiri. At least punya burung, apalagi kalo wujudnya cowok. Selain kudu punya kendaraan, si Pelepas burung dibekali sebuah handy talky (HT)yang berfungsi buat melaporkan jalannya aktivitas burung-burung yang diepas. Apakah burung udah sukses dilepas? Yang paling penting melaporkan lokasi pelepasan burung.


Ini kandang yang memenjarakan burung-burung merpati yang akan diterbangkan. Bentuknya macam-macam, ada yang kotak, ada yang bundar. Ukurannya juga macam-macam. Kalo burung merpati yang akan diterbangkan sedikit, cukup pake kandan single kayak foto ini. Tapi kalo burung yang diterbangkan banyak, kandangnya bisa bertingkat, mirip apartemen.



Biasanya yang menerbangkan burung ada dua orang. Si Pengendara motor dan si Penerbang burung. Kali ini yang menerbangkan cuma seorang. Mungkin orang ini dianggap multi tasking artinya serba bisa, termasuk bisa masak. At least masak indomie rebus lah.



Selain jangan lupa pake helm saat mengemudikan motor, si Penerbang burung kudu bawa handy talki alias HT. Kenapa? Soalnya si Penerbang kayak Abang ini kudu menginformasikan ke markas burung-burung kalo burung udah diterbangkan dengan bebas. Meski udah diterbangkan, si Penerbang burung nggak boleh langsung cabut pulang. Soalnya kudu memantau ke udara, apakah burung-burung itu kembali ke jalan yang benar. Kalo enggak, doi kudu meninformasikan ke markas, burungnya nyasar dan segera diambil tindakan tegas.


all photos and video copyright Brillianto K. Jaya

0 komentar: