Senin, 12 Desember 2011

SELAMA NGGAK GANGGU HIDUP DAN JABATAN LO, FORGET IT!

"Coba aja lo bayangin? Masa ada Manager tanpa anak buah?"

Tiba-tiba Hendro nyerocos di depan Budi. Padahal, jangankan sempat berbasa-basi menyapa, duduk di sofa pun belum. Namun, Hendro sudah menggerutu. Sementara Budi yang sudah beberapa menit menunggu, sambil menyandar di sofa, tetap pasang wajah rileks.

"Kanape tiba-tiba lo sewot kayak gitu bro?"

"Gimana gue nggak sewot, tahu organisasi di kantor lucu kayak gitu?"

"Duduk dulu lah. Ngupi-ngupi dulu. Lo pesan dulu deh," tawar Budi.

Pelayan kafe itu kemudian menghampiri meja, begitu Budi melambaikan tangan.

"Ya, Kak. Bisa dibantu?" tanya Pelayan.

"Tolong pesankan minuman dan cemilan yang paling enak di kafe ini buat sahabat saya ini ya," ujar Budi.

"Siap kak! Bajigur dan oncom goreng ya, kak?"

"Minuman dan gorengan yang enak cuma itu?" Hendro heran.

"Iya, kak. Kakak mau ganti yang lain?" tawar pelayan lagi.

"Adanya apa lagi?"

"Ada bandrek dan bakwan jagung. Atau es teh manis dan kue ranggi..."

Hendro garuk-garuk kepala. Ia nggak nyangka kafe segede itu makanannya standar. Nggak menyajikan makanan ala-ala makanan bule, entah itu pizza, makroni, atau minuman super canggih. Budi tersenyum melihat Hendro pusing. Pusing milih menu.

"Atau kakak mau minum sekuteng dan ubi bakar?" tawar Pelayan.

"Yasudah saya minta bajigur dan ubi bakar aja, mbak," ujar Hendro.

"Baik, kak.

Palayan menghilang.

"Jadi gimana cerita lo soal Manager itu, bro?" tanya Budi membuka percakapan.

"Menurut lo, apakah seorang yang punya jabatan Manager itu harus ada anak buah?" Hendro balik tanya.

"Yaiyalah!"

"Nah, itu die! Di kantor gue, ada Manager tapi tanpa anak buah. Lucu kan?"

"Kok bisa?" tanya Budi heran.

"Yaitulah gue juga heran, kenapa bisa gitu..."

"Pasti atasan si Manager itu punya alasan mengangkat Manager yang nggak punya bawahan itu..."

"Ya pastilah punya alasan. Tapi menurut lo wajar nggak sih gue sewot dengan kondisi organisasi di kantor gue?"

"Wajar sih..."

"Nah!"

Hendro seolah mendapat dukungan dari Budi. Kesewotannya seolah nggak salah.

"Tapi gini, Ndro. Gue mau tanya sama lo..."

"Tanya apa?"

"Apakah lo termasuk barisan sakit hati dengan kehadiran Manager yang nggak punya bawahan itu?"

"Maksud lo?"

"Maksudnya, apakah lo ngincar jabatan Manager itu?"

"Enggak. Gue kan lain Departemen..."

"Apakah si Manager menganggu hidup lo?"

"Enggak..."

"Mengganggu jabatan lo sekarang ini?"

"Enggak..."

"Kalo gitu, selama si Manager yang lo sewotkan itu nggak menganggu hidup dan jabatan lo, forget it!"

"Maksud lo?"

"Lo nggak usah pusingin, bro. Lo urus aja pekerjaan lo baik-baik. Kalo lo kerja dengan baik, lo pasti bakal jadi Manager. Dan lo akan jadi Manager yang punya anak buah. Ngerti?"

Hendro diam.

Tak berapa lama, pelayan datang membawa bajigur dan ubi bakar.

"Dah, sekarang lo minum dulu deh bajigurnya. Mumpung masih hangat.

Sambil nyuruput bajigur, Hendro mikir. Benar juga kata Budi. Tak semua kantor punya organisasi sempurna. Pasti ada hal yang kurang. Jika kebetulan sekarang di kantor Hendro ada jabatan Manager yang nggak punya anak buah, itu memang suatu kelucuan dalam organisasi di kantor. Namun, kelucuan jangan dibalas dengan kelucuan. Sungguh lucu kalo Hendro mengurus hal-hal yang nggak berhubungan dengan hidup dan jabatannya. Lebih baik bekerja dengan baik dan insya Allah sebuah jabatan akan menyusul dengan sendirinya.

"Gimana bajigurnya? Enak kan?" tanya Budi.

Hendro tersenyum.  

KUNTILANAK ROXY DAN POCONGGG “HUMANIS”

Beberapa hari lalu, warga Ibukota Jakarta di sekitar pusat pertokoan HP Roxy, Jakarta Pusat sempat dihebohkan dengan penampakan kuntilanak. Anehnya, warga yang mengetahui itu bukan ketakutan, malah banyak yang penasaran. Mereka yang penasaran ini bela-belain begadang untuk mengetahui langsung wujud kuntilanak tersebut. Bahkan ada mengaku sempat memotret kuntilanak itu dengan kamera HP buatan China.

Kabarnya, foto kuntilanak Roxy itu sempat beredar luas, khususnya di pusat perdagangan Roxy. Sayang saya tidak sempat mendapatkan foto itu dan memang tak tertarik untuk mencari dan menyimpannya di HP. “Ah, nggak penting! Ngapain juga foto kuntilanak disimpan? Mending nyimpen duit, deh!”

Melihat fenomena banyak orang yang penasaran ini melihat wujud kuntilanak Roxy itu, saya jadi menyimpulkan orang zaman sekarang sudah tidak lagi takut terhadap mahkluk halus. Memang sih kata Ustadz-Ustadz, kita kudu percaya mahkluk halus dan tak perlu takut. Masalahnya, sekarang ini mahkluk halus jadi “peliharaan” orang-orang sebagaimana anjing atau kucing. Mahkluk halus “dipuja-puja” bak selebritis dan menjadi tema dalam dunia film mapun program televisi supaya filmnya banyak ditonton atau program acaranya mendapat rating tinggi.

Coba hitung berapa banyak film bertema mahkluk halus diputar di 2011 ini? Ada Jenglot Pantai Selatan, Arwah Goyang Karawang, Kalung Jailangkung, Pocong Ngesot, terakhir yang masih “bergentayangan” film Arwah Kuntilanak Duyung yang dibintangi oleh Dewi Perssik, Saipul Jamil, dan Sule.

Ketidaktakutan orang pada mahkluk halus barangkali disebabkan karena sudah banyak mahkluk halus (baca: iblis) berwujud manusia. Ada manusia yang kelihatannya baik, namun ternyata berhati iblis. Ada yang sok membantu orang, sebetulnya ada maksud tertentu yang dikendalikan oleh nafsu setan.

Soal manusia yang berwujud mahkluk halus jadi ingat buku yang lagi happening, yakni Poconggg juga Pocong karya Arief Muhammad. Buku yang cetakan pertama langsung sold out dalam waktu 15 menit serta sudah dicetak 3 kali dan masih tetap nomer 1 di Indonesia ini berkisah tentang seikat pocong yang “humanis”. Poconggg (huruf “g”-nya harus 3) di buku ini digambarkan tidak menakutkan, tetapi justru membantu manusia dan punya sikap empati.

Simak satu kisah di buku Pocongg juga Pocong yang saya kutip dari halaman 17 ini. Sekadar info, dikisahkan ada wanita muda yang galau ingin bunuh diri di Bunderan Hotel Indonesia (HI), Jakarta, karena ia tengah mengandung jabang bayi, tetapi tidak ada pria yang mau bertanggung jawab.

***

Kita ngeliat sekeliling, berharap ada yang bisa dimintai tolong. Sialnya di sana udah sepi banget. Si cewek mulai teriak-teriak. Dia meronta-ronta kesakitan.

Tanpa diduga-duga, satu kalimat yang tidak diduga-duga keluar dari bibir si cewek,

‘Please, kalian berdua tolongin gue. Gue nggak bisa ngadepin ini sendirian, gue butuh bantuan… gue butuh bantuan kalian!’

Gue dan Anjaw langsung diem. “Kalian?” Barusan dia bilang “Kalian berdua?” Kenapa tiba-tiba dia jadi bisa ngeliat kita? Kenapa tiba-tiba dia minta tolong sama kita?

Panik tingkat Ujian Nasional.

“Mungkin ini tuh The Power of Mother!’ Anjaw mulai sotoy.

‘Kita nggak punya pilihan lain, kita harus bantu dia ngelahirin!’

Entah Anjaw kerasukan manusia mana sampe bisa ngomong kayak gitu. Gue makin bingung. Gue nggak mungkin bisa bantu ngelahirin, melainkan itu susah banget. Harus ada yang narik bayinya keluar dan harus ada yang ngasih semangat buat nenangin si Ibu. Kegiatan ini tentu saja membutuhkan… ah, tau sendiri deh.
***

Usaha Poconggg dengan rekan Anjaw yang sesama Poconggg itu ternyata berhasil. Wanita galau yang tadinya mau bunuh diri, akhirnya berhasil melahirkan bayi dengan selamat. Detik-detik mengharukan itu menekankan betapa pocong di buku ini very helpfull dan humanis.

***

‘Makasih banget, ya. Gue nggak tau gimana jadinya kalo nggak ada kalian. Gue nggak tahu gimana jadinya kalo nggak ada yang nyemangatin. Bayi ini nggak punya bapak. Gue sempet putus asa. Tadinya gue kepikiran buat ngegugurin, tapi setelah ngeliat ketulusan kalian, gue jadi nggak tega dan yakin banget kalo bayi ini sangat berharga. Sekali lagi, makasih banget ya.’

‘Anjrit. Dramatis abis. Ini kenapa dia jadi curhat gini. Mampus gue. Gue bilang apa nih?’ Gue ngomong dalem hati.

Anjaw ngedeketin gue, kemudian dia berbisik.

‘Congg, ingat pencitraan. Kita ini setan, harus jaga wibawa. Jangan sampe terlihat lemah. Kita harus tegar!’

***

Ketika membaca buku itu, selain ngakak karena kocak dan merubah paradigma tentang dunia perpocongan, saya jadi berpikir, seandainya manusia lebih humanis dan very helpfull pasti banyak orang baik di dunia ini, khususnya di Indonesia. Bukan orang yang “pura-pura” baik, tetapi berhati iblis. Atau orang-orang yang lebih suka menunggu kuntilanak Roxy untuk diajak foto bersama, maupun Sutradara-Sutradara film horor yang cuma mengejar pasar.

Orang-orang humanis pasti lebih peka terhadap masalah-masalah sosial, lebih proaktif terhadap situasi. Dalam kamus, orang digambarkan sebagai orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yg lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan; pengabdi kepentingan sesama umat manusia. Ia menganut paham bahwa manusia sebagai objek terpenting. Nah, bayangkan! Masa kita sebagai manusia kalah sama Poconggg?

Selasa, 06 Desember 2011

SYAHRINI: FROM "JAMBUL KATULISTIWA TO "BECKHAM'S WIFE"

Barangkali ini berita basi. Namun rasanya geregetan juga kalo tidak saya posting, karena menyangkut sejumlah foto yang sudah beredar dari Blackberry (BB) seseorang ke BB orang lain, termasuk akhirnya sampai juga ke BB saya. Buat saya foto-foto ini kreatif dan bikin “sakit perut”.

Sejumlah foto di bawah ini tentu bukan foto asli. Piranti lunak yang mampu “mengacak-acak” gambar memang luar biasa. Suatu ketika bisa mengelabui orang, sheingga foto-foto atau gambar bisa direkayasa sedemikian rupa. Kali ini yang saya ingin tampilkan justru menjadi bahan guyonan. Yang menjadi guyonan adalah Syahrini dan David Backham. Memang sebagian besar hasil rekayasa, tetapi ada satu yang foto asli.

Silahkan menikmati foto-foto berikut ini yang saya kumpulkan dari kiriman ke BB saya. Bagi yang sudah pernah, mohon maaf Anda terpaksa harus melihat kembali.

1. Berawal dari foto di bawah ini. Ini foto asli, dimana Syahrini mengalungi bunga ke David Backham. Sebagai teman di BB group mengomentari sorot mata Backham yang tertuju pada buah dada Syahrini yang tepat di depan. Maklum, Beckham kan tinggi, jadi harus menunduk. Bukan salah “bunda mengandung” kalo kedua bola mata Backham disajikan “sesuatu”

Namun sebagian lagi mengomentari tentang rambut Syahrini yang mirip Tintin itu. Entah apa yang menyebabkan Syahrini tiba-tiba tampil berjambul. Ada sebagian mengatakan, pada saat menjumpai Beckham, Syahrini naik ojek, jadi rambutnya kena angin dan tidak sempat disisir kembali. Sebagian lagi mengatakan, Syahrini ingin menampilkan trend rambut baru, berhubungan film layar lebar Tintin garapan Steven Spielberg lagi main di bioskop-bioskop.







2. Gara-gara jambul itu, Syahrini mulai ngetop lagi. Kali ini bukan sebagai mantan kekasih Anang Hermansyah, tetapi lebih dikenal sebagai pacar David Backham. Itu berita yang bikin ge’er Syahrini tentu. Kalo berita yang bikin sebel adalah, Syahrini dianggap sebagai bentuk perwujudan baru dari Gogon (pemain Srimulat senior) dan (maaf!) monyet jambul. Coba perhatikan foto ini…





3. Syahrini boleh disamakan seperti Gogon atau monyet. Tapi hubungan cinta Syahrini dan David Backham tetap berlanjut. Tak heran foto rekayasa perkawinan Syahrini-Beckham dengan pakaian adat ini pun tersebar meluas se-BB Indonesia. Syahrini berhasil mengambil hati suami Victoria ini, karena konon kabarnya Syahrini lebih cantik dan selalu bersyukur dengan mengucapkan: “Alhamdulillah…sesuatu…”






4. Sejak “menikah” dengan Syahrini, Beckham seringkali masuk angin. Tak heran namanya berubah, dari Beckham menjadi “Bekam”. Ia lebih suka di-bekam, ketimbang dikerok pake koin. Sebab, Bekam sudah tahu, koin itu bisa digunakan untuk mengumpulkan dana, bukan untuk ngerokin body yang sedang masuk angin.






5. Syahrini tidak pernah memberitahu Bekam kalo Indonesia itu sering banjir, terutama di Jakarta. Foto ini akibat, tempat tinggal Bekam yang berada di lingkungan banjir. Padahal pada saat banjir, ia masih harus mengikuti pertandingan bola. Kabar burung menyebutkan, Bekam sudah protes ke Gubernur Fawzi Bowo soal perumahannya yang rawan banjir, tetapi Guburnur yang “Ahli” itu tetap tidak bisa menjamin gemburan air banjir ke kompleks perumahan Bekam ini.






6. Sebaliknya Bekam tidak pernah memberitahu kalo wajah gantengnya sebetulnya gara-gara obat “Gantengin”. Perhatikan perubahan wajah di bawah ini: BEFORE dan AFTER. Sangat jauh terasa sekali perbedaannya, lebih dari 180 derajat, dari gak ganteng menjadi ganteng banget. Tapi jangan coba-coba cari obat “Gantengin” di bawah ini. Sampai lebaran monyet, Anda dijamin gak akan menemukan di apotik atau toko-toko obat.

Bagi Anda yang gak ganteng atau sama dengan foto BEFORE David Beckham di bawah ini, sudahlah terima nasib aja ya. Memang Anda sudah ditakdirkan gak genteng, kok…haha



all photos from BB