Rabu, 01 April 2009

BUKAN RAHASIA UMUM

BUKAN RAHASIA UMUM

Pagi ini akhirnya Oncel berhasil melihat video mesum Dhea Imut. Terus terang awalnya si Oncel nggak percaya sama gosip-gosip yang beredar soal video mesum ini. Kata doi, terlalu naif kalo Dhea dan Ibunya sebagai Manager menjerumuskan putrinya kayak begitu, cuma gara-gara nilai kontrak sinetron yang jumlahnya milyardan. Tapi pagi ini Oncel bener-benar kaget bukan kepalang. Wajah yang nampak di video itu, Dhea yang Oncel kenal sebagai Penyanyi dan Bintang Sinetron. Gokil!!!!!!

“Ah, mungkin itu vodeo rekayasa,” kata temannya Oncel, Junaedi, sok membela, padahal bukan Pengacara. “Pasti itu rekayasa Photoshop. Hari gini kan bisa aja semua direkayasa..”

“Tolol! Mana bisa Photoshop bisa bergerak? Namanya juga Photoshop, ya Photo yang di-shop-shopin...”

Dibilang begitu, temen Oncel mikir. Apa yang dikatakan Oncel bener juga. Nggak mungkin Photoshop melakukan rekayasa kayak begitu. Apalagi setelah Oncel berkali-kali memutarkan video mesum itu dan mem-freeze wajah wanita yang mirip Dhea Imut itu.

Junaedi lesu. Oncel bingung kenapa tiba-tiba rekan seperjuangannya ini nggak vokal lagi. Padahal tadi doi membela habis-habisan soal Dhea yang nggak mungkin mau melakukan itu dengan Produser sinetron terkenal itu. Padahal juga, doi nggak yakin Mamanya Dhea mengizinkan Dhea berdua-dua dengan Produser itu, apalagi sampai merestui berdua di sebuah kamar. Amit-amit!

Junaedi kni jadi berpikir ribuan kali untuk mengorbitkan anaknya jadi Selebriti. Sebelumnya, Junaedi ngotot banget pingin anaknya jadi bintang sinetron terkenal. Habis jadi bintang sinetron, melangkah jadi penyanyi terkenal. Begitu udah namanya harum semerbak, jadi bintang iklan dimana-mana kayak Luna Maya.

“Kalo elo jaga anak loe baik-baik dan nggak tergiur sama kontrak yang nilainya gede, gw yakin anak loe akan selamat dunia akhirat,” kata Oncel menasehati Junaedi yang nampak lesu.

Sebenarnya Junaedi udah tahu kalo di kalangan entertainment, kondisi calon artis “dimakan” Produser udah bukan rahasia lagi. Produser memanfaatkan calon-calon artis dengan cara melakukan pelecehan atau one night stand atau bahkan sampai dihamili dan dijadikan istri simpanan. Bukan rahasia lagi. Itu udah dari dulu.

“Tapi waktu itu gw cuma denger-denger dari teman yang kebetulan kerja di dunia infotainment,” kata Junaedi.

Junaedi juga mendengar, nggak cuma calon artis yang sering “dipake” Produser. Calon-calon artis tersebut kadang juga digilir. Maksudnya “dipake” juga oleh Director, Director of Photography (DOP), bahkan Unit Manager. Gokil nggak? Mending Produsernya ganteng kayak Brat Pitt atau Nicholas Saputra. Mending Director-nya keren kayak Kevin, Nick, atau Joe dari Jones Brothers. Kalo pun ganteng, ya harusnya nggak pake acara “dipake” atau “digilir” kali ya? But, hal tersebut udah bukan rahasia umum lagi, bro! Mau di Hollywod, Bollywood, Hongkongwood, Malaywood, Thaiwood, Tankiwood, maupun di Cempaka Putihwood, calon artis atau artis yang siap dikontrak mahal siap “dipake”.

“Nggak semua artis bisa digituin kale,” kata Oncel yang gantian membela kaum selebriti.

“Iya sih. Tapi mayoritasnya digituin kalee!”

Video mesum mirip Dhea itu rupanya menyadarkan Junaedi ke jalan yang benar. Doi yang tadi udah menyiapkan segala kebutuhan Putrinya buat jadi Artis, mulai dari wardrobe, sepatu, dan aksesori, dijual-jualin ke Pasar Jembatan Serong, Jakarta Pusat. Formulir pendaftaran buat ikut kontes-kontesan di televisi, disobek-sobek. Kartu nama para Produser Film yang semula dikumpulin di sebuah kotak kecil, dibakar-bakarin. Too much sih alias terlalu berlebihan sih sikap Junaedi kayak begitu. Tapi itu udah keputusan doi, mau diapain lagi?

“Cuma orang tolol yang mau menukar keperawanan anak dengan selembar kontrak sinetron. To me and segenap wadia bala my family say: NO WAY!”

0 komentar: