Rabu, 01 April 2009

MEMBIARKAN DIA MATI


Aku membiarkan dia mati. Pada detik-detik menjelang ajalnya, ketika nafasnya masih tersisa, aku sama sekali tak berniat membantunya. Lebih tepatnya ngeri membantunya untuk hidup. Jadi kubiarkan dia menikmati sisa-sisa hidupnya. Begitu kejamkah aku? Masih kategori sadiskah aku? Entahlah! Tapi kalo saja aku punya keberanian menggendong dia dalam kondisi berdarah-darah, dimana aku siap menerima tiba-tiba mati di tanganku, mungkin aku tak akan membiarkan dia mati. Maafkan aku ya kucing. Aku memang nggak sayang kamu. Jadi aku biarkan kamu mati, Blackbary. Mati tanpa aku pernah tahu dan nggak pernah mau tahu kenapa.

0 komentar: