Rabu, 10 Juni 2009

SALAM SAYANG DARI MOBIL MOGOK

Kekasihku, mengapa wajahmu begitu kencang?
Aku sadar pagi ini ada sesuatu yang membuat wajahmu kayak begitu
Barangkali persentase terbesar kesalahan akulah yang menciptakan
Aku mengakuinya itu
Pagi ini aku memang lalai mengantarkanmu tanpa ada masalah
Maafkan ku oh kekasihku

Kekasihku, mengapa tak ada basa-basi pagi ini?
Apakah karena kamu masih melihatku sebagai manusia yang penuh kesalahan?
Dimana persoalan-persoalan kita yang sebelum pagi ini masih belum benar-benar tuntas
Aku menyadari itu
Pagi ini menjadi picu lagi sebuah persoalan baru sebelum semua persoalan kita tuntas 100%



Kekasihku, mengapa wajahmu begitu kencang?
Padahal kamu cantik, lho
Padahal kamu smart, lho
Sebuah perpaduan yang luar biasa yang nggak semua wanita memiliki itu
Bahwa banyak wanita cantik tapi otaknya nggak ada alias kopong
Bahwa banyak wanita smart tapi wajahnya naudzubillah min dzaliq alias jelek minta ampyun

Kekasihku, mengapa tak ada cium bibirmu yang menyentuh bibirku?
Apakah karena persoalan hari ini menjadi syarat aku nggak mendapatkan bibirmu yang indah itu?
Apakah syarat agar mendapat bibirmu adalah nggak ada persoalan sekecil apapun dalam hubungan kita?
Level yang lebih tinggi: apakah syarat nggak bisa menyentuh tubuhmu adalah nggak lagi kata-kata yang salah dariku?
Nggak ada lagi body language yang membuatmu curiga kalo aku bohong
Nggak ada lagi janji-janji yang meleset



Kekasihku, percayalah aku cintamu
Memang gaya cintaku nggak seindah gaya pria-pria romantis di dunia ini yang pasti kamu inginkan
Memang aku tergelincir dengan sebuah perselingkuhan yang menitikkan noda besar dalam kepercayaanmu padaku
Memang aku juga bukan kekasih yang baik dan barangkali di matamu loyalitas cintaku sangat rendah
Namun aku tetap setia di sini
Meski aku nggak tahu setiap kesalahanmu, tetap aku yang menanggung
Meski aku nggak ngerti mengapa, aku merasa aku nggak bisa marah padahal seharusnya aku berhak marah
Tentu kamu masih ingat malam sebelum pagi ini, dimana aku harus berjalanan kaki ketika kamu tinggalkanku dengan sebuah alasan
Barangkali kalo engkau ada di posisiku, kamu akan marah besar. Tapi aku nggak, karena aku nggak ingin ada perang lagi. Bukankah aku berhak marah?
Tiba-tiba aku salah Mal
Tiba-tiba aku salah Bioskop
Dan kamu marah lagi. Memangnya semua kesalahan harus dengan menampilkan reward kemarahan ya? Tidak bisakah melihat kesalahan seperti apa yang harus menggunakan kekuatan emosi?

Pagi ini barangkali adalah sisa semalam
Rutinitas yang nggak sempurna
Aki habis
Mobil mogok
Tukang Ojek sedang menambal ban
Kamu pergi naik bajaj
Tukang bajaj nggak punya kembalian, karena duit kamu limapuluh ribuan
Kamu pinjam uang duapuluh ribuan
Aku bersama Hansip-Hansip itu membantu menghidupkan mobil mogok



Kekasihku, mengapa wajahmu nggak memberikan semangat pagi yang indah ini
Di tengah persoalan, seharusnya kita tetap senang dan punya hati yang lapang, karena Tuhan pasti sedang menguji kita
Menguji kesabaran kita
Menguji kebesaran hati kita
Menguji hubungan kita

Kekasihku, aku memang nggak bisa berkomunikasi dengan sempura
Body language-ku seringkali menimbulkan persepsi negatif
Cara bicaraku yang terkadang gagap seringkali disalahartikan sebagai menutupi kebohongan atas sebuah kesalahan
Kekasihku, moga-moga mobil mogok nggak menimbulkan persoalan kecil menjadi besar
Jangan sampai persoalan aki mobil yang kosong disejajarkan dengan sebuah perselingkuhan yang sudah aku sesali sepanjang zaman ini



Kekasihku, kamu dapat salam dari mobil.... salam dari mobil mogok
Semoga cinta kita abadi, meski mobil kita sedang mogok

0 komentar: