Kamis, 10 September 2009

SIAPA LAGI YANG BISA KUPERCAYA?

Kedua matanya menyorot tajam. Entah apa yang dilihatnya sampai begitu fokus menjadi point of view pria ini. Tangan kanannya mengepal dan menyangga mulut. Ada secercah sinar yang menyinari keningnya di sebelah kanan.

Itulah foto Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra M. Hamzah yang menjadi headline di Media Indonesia, Jumat, 11 September 2009. Foto ini diambil oleh Photografer kantor berita Antara Prastyo Utomo saat Hamzah diperiksa oleh Mabes Polri di lantai IV Gedung Bareskrim. Hamzah diduga terkait dengan penyalahgunaan wewenang dalam pencekalan dan pencabutan cekal Anggoro Wijaya dan Joko Tjandra yang menjadi buronan KPK.

Anggoro Wijaya adalah bos PT Masaro Radiokom yang telah ditetapkan KPK sebagai tersangka, karena diduga berkongsi dengan Departemen Perhubungan (Dephup) dalam pengadaan alat sistem radio komunikasi. Sementara Joko Tjandra adalah Direktur Utama PT Mulia Intan Lestari yang terkait dengan perkara suap yang melibatkan jaksa Urip Tri Gunawan. Gara-gara kasus itu, Anggoro dikenai status cekal pada tanggal 24 Agustus 2008 dan Joko dicekal KPK beberapa bulan sebelumnya, yakni pada 24 April 2008. Namun berkat surat yang diteken Hamzah pada 5 Juni 2009, status cekal dua buronan itu dicabut.

“Gokil! Sinting! Apa alasan Pak Hamzah mencabut status cekal dua buronan itu?”

“Menurut Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar, Anggoro diperas dan dimintai sejumlah uang oleh okum KPK!”

“Hush! Jangan bergunjing! Bergunjing itu dosa, lho! Bisa masuk neraka As-Sakhor! Baca tuh Surah ke-74 Al-Muddassir ayat 42!”

“Sotoy!”

Ma salakakum fi saqara. Qalu lam naku minal-musalina. Wa lam naku nut'imul-miskina. Wa kunna nakhudu ma'al-kha'idina. Artinya: "Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?" mereka menjawab, "Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan salat, dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin, bahkan kami biasa berbincang-bincang (untuk tujuan yang batil), bersama orang-orang yang membicarakannya."

Sebagai orang Islam yang lagi puasa, saya sedih sekali mendapatkan berita kayak begini, apalagi sekarang ini kita sudah memasukki 10 hari terakhir, dimana ada satu hari yang menjadi hari incaran orang-orang Islam, yakni malam Lailatul Qadar. Foto Chandra Hamzah dan judul headline Media Indonesia hari ini (“Polisi Periksa Tiga Pejabat KPK Terkait Kasus Chandra Hamzah”) sangat menyakitkan hati.

Kenapa sih mereka harus melakukan aktivitas yang membuat malu KPK? KPK gitu, lho! KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI! Masa komisi yang memberantas korupsi ikut-ikutan korupsi? Edan! Gokil! Bahlul! Komisi macam apa ini? Kalo mereka yang ada di lembaga terhormat ini juga korupsi, kepada siapa lagi kita akan percaya?

“Makanya percaya itu cuma kepada Allah, amantu billahi. Jangan sama manusia!”

Nyatanya nggak cuma Hamzah dari KPK yang digelandang ke Mabes Polri. Ada Direktur Penyelidikan KPK Iswan Elmi, Kepala Biro Hukum KPK Chaidir Ramli, dan Satuan Tugas Penyidik KPK Arry Widiatmoko. Mereka memang bikin malu! Kenapa sih mereka melakukan itu?

“Mumpung apa jabatan dan kesempatan...”

“Mungkin...”

“Mumpung nggak ada yang tahu...”

“Enak aja nggak ada yang tahu! Apa si Hamzah itu nggak tahu kalo Allah itu maha tahu?”

“Allah kan nggak kelihatan?”

“Hush! Jangan asal ngomong! Kita wajib percaya! Baca lagi Al-Qur’an Surah An-Nuur: 60!”

Walloohu samii’un’aliim. Artinya: Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Bengong part one.

“Kalo masih nggak percaya, baca pula Surah Al-Hujuroot: 18!”

Walloohu bashiirum bimaa ta’maluun. Artinya: Dan Allah Maha Melihat dengan apa-apa yang kamu kerjakan.

Bengong part two.

“Masih nggak percaya juga? Baca Surah An-Nisa: 176!”

Walloohu bikulli syai-in ‘aliim. Artinya: Allah Maha mengetahui atas segala sesuatu.

Bengong part three.

“Masih juga nggak percaya? Ke laut aja deh loe!”

“Kapan kita ke laut, bo? Kalo ogut ke laut, elo ikut kan?”

“Cape, deh!”

0 komentar: