Senin, 05 Januari 2009

PUTRI MELEK DAN BAKSO AJAIB


Alkisah tersebutlah sebuah keluarga, dimana keluarga tersebut memiliki seorang Putri nan cantik jelita. Nama asli Putri adalah Khaira Saskia Aryasatya. Namun, oleh karena tak pernah tidur, maka sang Putri dikenal sebagai Putri Melek.

Sampai kini, Putri Melek sudah 4 tahun tidak tidur-tidur. Padahal Raja Papa dan Ratu Mama-nya berusaha untuk membuat tidur sang Putri. Mulai dari memberikan obat tidur bermerek Baygon, memberikan suntikan antimelek, sampai ke makanan yang bisa bikin mata jadi kantuk, yakni cabe merah. Sayang seribu kali sayang, sang Putri tetap melek.

“Put...Put, tidur dong Put,” rayu Ratu Mama pada anak keduanya yang tidak bisa tidur itu.

“Putri sih mau Ma. Tapi mata Putri tidak bisa terpejam,” kata Putri yang punya hobi meremas-remas boneka berwujud badut itu.

“Paksain dong Put supaya mata kamu terpejam,” sekali lagi Ratu Mama merayu.

“Nggak bisa lah Ma. Memangnya dulu Mama ngidam apa sih kok Putri sampai nggak bisa terpejam?” tanya Putri penasaran.

“Hmmm...apa ya? Oh iya, ngidam Strabuck dan Coffee Bean!”

“Pantesan!”

Sewaktu hendak melahirkan Putri, Ratu Mama memang mengidamkan Starbuck dan Coffee Bean, dua tempat ngopi paling syahdu di jagat ini. Aneh memang, kok orang hamil ngidam nongrong di tempat begituan. Tapi nggak aneh juga kali ya, la wong cuma nongkrong. Cuma hang out. Ngopi di situ. Emangnya dosa? Tidak kan? Kecuali nongrong di diskotik, trus minum-minuman keras, itu baru dosa namanya. Lagian kasihan janinnya, ya tidak? Hmmm...tapi seharusnya tidak nongrong di Starbuck kali ya. Soalnya, kabarnya Starbuck itu membantu orang-orang Yahudi. Sekian persen dari omset penghasilan Starbuck diberikan pada orang-orang Yahudi. Tahu dong Yahudi? Itu-tuh yang membom orang-orang Palestina. Yang akan merubuhkan Masjid al-Haram di jalur Gaza. Kejam!!!!

“Mama seharusnya jangan ngidam kopi,” ucap Putri sok menasehati. “Dengan ngidam kopi, aku lahir jadi melek terus...”

“Memangnya kopi bikin melek ya?” tanya Ratu Mama coba menggali kemampuan Putri.

“Ma, kopi itu mengandung kafein. Kafein pada kopi, sangat berpotensi meningkatkan tekanan darah serta detak jantung. Itu menyebabkan kita jadi melek terus. Ngerti?”

Ratu Mama mengangguk. Mama takjub, anak kecil baru 5 tahun sudah tahu manfaat kopi bagi kesehatan. Luar biasa! Anak siapa sih? Ya anak kamu Ratu Mama! Gimana sih?!

“Dalam secangkir kopi, mengandung sekitar 65 sampai 175 miligram,” ujar Putri kembali menerangkan ke Ratu Mama. Mama bengong. “Espresso mengandung 100 mg, kopi tubruk mengandung 80-135 mg. Kopi saring/drip mengandung 115-175 mg, Sedangkan dalam kopi instan sekitar 65 mg-100 mg kafein. Kopi decaf mengandung sekitar 3-5 mg dan teh instan mengandung sekitar 30 mg. Cokelat dan Cola masing-masing mengandung sekitar 30-40 mg. Begitu Ma! Ngerti?”

“Iya. Tapi angkanya lupa,” jawab Ratu Mama jujur.

“Saya juga mungkin lupa kalau disuruh ngulang,” kata Putri dalam hati.

Ratu Mama capek. Oleh karena Putri melek terus, Ratu Mama jadi ikut-ikutan melek. Meski begitu, Ratu Mama tetap bisa tidur. Bahkan sebelum tidur biasanya Putri membacakan dongeng. Dongeng sebelum tidur.

Ratu Mama biasanya paling suka didongengin cerita soal Ryan. Yakni seorang pria yang sifatnya agak ke wanita-wanitaan dan seringkali memutilasi orang. Itu cerita favorit Mama. Selain cerita Ryan, Ratu Mama juga punya cerita favorit lagi, yakni kisah Amrozi si Jangut Ajaib. Cerita soal Amrozi ini mengisahkan soal seorang pria tukang bom yang sudah membunuh banyak orang namun dijadikan pahlawan oleh sebuah televisi. Keluarganya diwawancara, dimana semua menyudutkan proses eksekusi yang dilakukan Amrozi. Kata mereka, tidak fair. Lah wong, si Amrozi sudah membunuh orang kok tidak fair ya? Ah, sabodo teuing! Sing penting itu cerita favorit Ratu Mama.

“Put, Mama lapar...”

“Lho, katanya mau didongengin sama Putri?” tanya Putri heran.

“Iya, tapi Mama lapar. Belum makan selama 4 tahun ini. Maksudnya makan bakso.”

Akhirnya, Ratu Mama dan Putri pergi ke tukang bakso. Raja Papa kemana? Kok dari tadi tidak diceritakan? Iya, Raja Papa lagi sibuk kerja. Dia lagi preparing untuk program tahun baru 2009. Sudah dua tahun ini Raja Papa diminta Bos-nya untuk tahun baruan dengan pekerjaannya. Harusnya tahun baru kan diskotik ya? Ah, kayaknya tidak begitu. Harusnya tahun baru ke Monas atau Ancol ya lihat kembang api? Ah, kayaknya tidak begitu juga. Harusnya tahun baru ke Masjid At-Tien, ikut dzikir bareng Arifin Ilham. Kok tahun baru malah hura-hura? Dzikir!

Ratu Mama dan Putri sampai juga ke tukang bakso alias Bakso Seller. Ini Bakso Seller langganan Ratu Mama 4 tahun lalu. Tapi bukan langganan Putri. Bahkan Putri belum sempat makan bakso ini. Lokasinya strategis, berada di pinggir jalan. Lebih tepatnya di jalan Cempaka Putih Barat.

“Eh Ratu! Apa kabar?!” begitu kata si Bakso Seller ketika melihat Ratu Mama memasuki area duduk bakso.

Ratu Mama dan Bakso Seller saling kangen-kangenan. Maklum mereka sudah 4 tahun tidak berjumpa. Oleh karena kangen, mereka menyanyikan lagu Kangen Band bersama-sama. Judulnya: “Doy”. Selesai menyanyi, Ratu Mama dan Putri makan bakso.

Ajaib saudara-saudara! Bakso yang dimakan Putri ternyata mengandung efek tidur yang cukup fantastis. Hanya beberapa kali gigit, bakso yang bermuatan telor dan urat sapi bisa membuat Putri Melek jadi ngantuk.

Ratu Mama bingung, kok Putri bisa tertidur hanya gara-gara bakso. Kenapa 4 tahun lalu pada saat Ratu Mama makan bakso ini tidak bisa tidur? Mungkin akibat kafein Starbuck dan Coffee Bean kali ya, yang menyebabkan sulitnya mata menjadi ngantuk. Anyway, Ratu Mama senang, Putri akhirnya bisa tidur setelah 4 tahun melek terus.

“Terima kasih ya Bang,” kata Ratu Mama sambil bersalaman dengan Bakso Seller. “Abang telah membuat Putri saya tertidur. Bakso buatan Abang benar-benar ajaib!”

Bakso Seller mesem-mesem.

“Sebagai hadiahnya, Abang saya berikan voucher belanja di Goro Hypermart.”

“Goro yang punya Tommy Soeharto?” tanya Bakso Seller tak percaya.

Ratu Mama mengangguk.

“Lah, itu kan sudah tidak ada Ratu?”

“Iya memang sudah tidak ada. Voucher ini juga sebenarnya sudah expire kok. Jadi maaf, cuma ini yang saya punya.”

“Ya Ratu kok gitu sih?”

“Oke, sebagai ganti voucher, saya akan memberikan daging sapi seumur hidup, supaya bisa dijadikan bakso yang banyak sekali. Gimana?”

Bakso Seller mengangguk. Tanda setuju. Wajahnya semringah alias berbinar-binar. Dengan hadiah supply daging sapi seumur hidup dari Mama Putri, Bakso Seller berhasil memperbanyak outlet-outletnya. Target outlet Bakso Seller adalah di gedung MPR/ DPR. Dia berharap, dengan makan baksonya, para wakil rakyat bisa lebih pulas tidurnya. Tidak cuma pada saat sidang, tapi pada saat pembagian jatah amplop mereka juga tertidur. Sehingga amplop-amplop mereka bisa diberikan kepada rakyat yang memang benar-benar membutuhkan uang.

0 komentar: