Sabtu, 17 Januari 2009

DASAR TIKUS!

Dibiarkan hidup tanpa perangkap ternyata sama saja membiarkan binatang ini leluasa melakukan keonaran. Begitulah cara tikus hidup. Tikus tak lebih seperti manusia. Ketika Undang-Undang belum menjeratnya, ketika backingan masih berkuasa, manusia masih bisa leluasa menumpuk kekayaan dengan segala macam cara.

Manusia tikus adalah penjelmaan tikus-tikus yang menjadi manusia. Dialah manusia-manusia rakus yang munafik. Posisinya strategis, dimana sok menjadi pembela kebenaran, pembela wong cilik, wakil rakyat yang kala kampanye berteriak lantang akan memikirkan penderitaan rakyat. Namun ekor tikusnya tak bisa dibohongi. Karakter ketikusannya tak bisa mengibuli orang-orang setengah pintar.

"Dasar tikus!"

"Siapa? Dia? Atau aku?"

"Terserah!"

Dia adalah Politikus. Aku adalah Pengusaha. Dia adalah Gubernur. Aku adalah Kepala Polisi. Dia adalah Direktur. Aku adalah Pegawai Negeri. Dia-Aku. Aku-Dia. Dia-Dia. Aku-Aku. Dia dan Aku.

"Sekarang semua sama aja..."

"Sama apa maksudmu?"

"Sama korupnya!"

"Hush! Hati-hati kalo bicara. Salah-salah bisa diadukan pengacara..."

"Halah! Pengacara juga korupsi. Korupsi opini. Korupsi kebenaran. Kesalahan diplintir-plintir akhirnya menjadi sebuah kebenaran..."

Tak tahu lagi siapa menjadi tikus, tikus menjadi manusia yang profesinya apa. Semua seperti manusia, tapi sebenarnya tikus. Tikus yang ada di rumahku. Yang setiap malam berisik sekali, gara-gara masuk lubang pintu yang sudah dia gerogoti. Gara-gara naik ke atas lubang angin dan menjebol kawat nyamuk. Dasar tikus! Bisa saja mendapat tempat-tempat menyusup.

Seperti manusia, ada saja mendapatkan lubang-lubang tikus. Dimana lubang-lubang itu bisa buat apa saja. Buat mencari makan, buat mencari uang, buat mencari kebenaran, buat mencari akal agar bisa lolos nggak dipenjara, dan buat-buat lainnya.

"Jadi bagaimana cara mengusir tikus?"

"Jadi kucing. Bukankah kucing musuhnya tikus?"

"Tikus sekarang lebih berani daripada kucing tahu?! Lagipula tikus-tikus sekarang besar-besar. Mana berani kucing makan tikus? Kelolotan!"

"Kalo begitu manusia jadi tukang bakso aja..."

"Kok tukang bakso?"

"Supaya tikusnya dijadikan bakso. Bakso tikus!"

"...."

0 komentar: