Jumat, 23 Oktober 2009

PASTI POTONG RAMBUTNYA DI SALON MAHAL, DEH

Menjadi creative yang soulfull bukanlah perkara mudah. Ia kudu tampil trendy alias mengikuti trend yang happening. Kalo lagi trend sepatu model Kickers, ia kudu beli sepatu model begitu. Kalo lagi happening jacket model Agung Copets, ya kudu beli jacket begituan yang konon sangat laris dibeli oleh para tukang ojeks.

Dalam soal rambut, seorang creative soulfull juga kudu mengikuti trend yang happening. Inilah yang dilakukan Chiptadi. Cowok keturunan Batak, Belanda, Jepang, Jerman, dan Irian Jaya ini sangat-sangat memperhatikan style rambut. Ia nggak mau ketinggalan momentum. Nggak heran ketika trend rambut ABS alias Rambut Adi Bing Slamet yang poni-poni nggak penting itu, ia ikut serta. Begitu pula pada saat trend KDM atawa Korban Demi Moore, Chiptadi melakukan itu.

Kalo nggak aral melintang, Chiptadi bakal melancong ke Singaparna, eh bukan, bukan Singaparna, tapi ke Singapura. Di negara ini, ia akan bermukim selama 3 hari 3 malam. Itu pun tergantung di Singapura ia kecantol sosok yang menjadi dambaan hatinya atau enggak. Kalo iya, ya apa boleh buat, kemungkinan di Singapura ia akan tinggal beberapa tahun lamanya.

Is it bird?”

“Apanya?”

“Dambaan hatinya!”

“Oh, no!”

Is it plane?”

No!”

Is it Superman?”

“Hmmmmmm...”

Dalam rangka ke Singapura, Chiptadi mempersiapkan diri dengan sepenuh hati. Bukan cuma membawa diri agar kejantanannya nggak sebarangan terabaikan oleh hembusan angin yang menyelinap ke kemejanya. Tetapi ia juga mempersiapkan perbekalan yang full. Ada sekitar 30 celana dalam merek Wacoall, BH berinisial Cartier (kok BH seh?), dan beberapa item yang menarik dan berwarna pink.

Satu persiapan yang nggak pernah dilupakan menjelang berangkat ke Singaparna, lho kok Singaparna lagi? Maksudnya Singapura, adalah memperbaiki rambutnya yang selama ini bagai benang kusut yang nggak pernah tuntas-tuntas meluruskannya. Chiptadi ingin rambutnya diterima dengan baik oleh orang-orang Singapura, karena ia yakin, rambut merupakan salah satu bagian dari wakil bangsa. Dengan rambut yang trendy dan happening, para muda-mudi Singapura yang gaul, happening, dan soulfull akan memberikan kasih padanya sepanjang masa.

Kini rambutnya Chiptadi telah berubah. Ia sadar, perubahan ini juga ditujukan buat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang saat ini sedang carut-marut gara-gara pertarungan Cicak lawan Buaya. Lebih dari itu, potongan rambutnya juga ditujukan kepada kekasihnya yang tak dianggap (kok kayak lagu Pingkan Mambo ya?). Mohon maaf, ia nggak mau menyebutkan siapa kekasihnya itu, termasuk jenis kelaminnya, karena ini urusannya akan panjang.

“Pasti rambut loe itu dipotong di salon mahal deh!” jawab Uky, rekan sekerjanya yang juga selalu happening dalam soal trend, nggak heran kalo disebut sebagai creative yang nge-hits.

Chiptadi diam.

“Rambut loe dipotong sama si Mance ya?”

“Bukan!”

“Atau di salon Lu Vaze yang harga sekali potong 350 ribu sampai 500 ribuan itu ya?”

“Oh, tentu tidak!”

“Hmmm..barangkali potong di salon Tony and Guy yang lebih mahal lagi...”

“Yang sekali potong 1 juta itu?”

“Yap! Elo pasti potong di situ deh...”

“Bukan!”

“Habis dimana dong?”

“Di Arion!”

“Di Arion Plaza?!!”

“Bukan! Di pagar depan Arion. Tepatnya di bawah pohon di dekat pos satpam...”

0 komentar: