Senin, 03 Agustus 2009

DAHULU BIOSKOP KINI MALL

Entahlah apa yang ada di benak seluruh Pengusaha Mall. Satu hal yang pasti, mereka senang kalo Pengunjung banyak yang datang. Toko-toko yang ada di Mall laris manis tanjung kimpul. Dan kita terperangkap masuk ke golongan yang konsumtif.

Mereka nggak salah, kita juga nggak salah. Lho kalo semua nggak salah, ya buat apa dipersoalkan? Begini my Friends, sebelum jadi BTM, dahulu pernah ada bioskop di situ. Nah, gw kebetulan sempat nonton film. Eh, pas beli karcis, Petugas loket karcis belum sempat ngembalikan uang gw. Kemana gw harus mencari Petugas itu ya? Wong bioskopnya udah dibongkar jadi Mall?

"Emang berapa sih kembalian yang belum dikembaliin ke elo?"

"Setahu gw sih duaribu perak..."

"Halah?! Pelit amat sih loe!"

"Mending pelit daripada jadi anggota KPU?"

"Memangnya kenapa jadi anggota KPU?"

"Sudah tua, tapi masih nggak bisa ngitung. Gara-gara nggak bisa ngitung, hasil Pilpres nggak ada yang beres.."


Dahulu di tanah Mall ini berdiri bioskop. Sayang seribu kali sayang, bioskop nggak menghasilkan income gede. Buat tempat mejeng pun nanggung, mending dibuat Mall sekalian deh!

"Jadi saran loe Pilpres diulang lagi?"

"Nggak usah! Mending yang diulang lagi acara 'Gemar Menggambar' asuhan Pak Tino Sidin yang dulu ada di TVRI..."

"Lho, kenapa? Memangnya elo suka gambar?"

"Enggak! Gw suka Pak Tino selalu memuji dengan kata: bagus! Mau gambar kiriman orang jelek, pasti Pak Tino bilang: bagus! Positif bukan?"

"No comment!"

"Ah, elo kayak Dessy Ratnasari aja pake no comment no comment segala...!"

"Daripada kayak Noordin M. Top, mending kayak Dessy kaleee!!!!"


all photos copyright by Jaya

0 komentar: