Selasa, 26 Juni 2012

BAHASA INDONESIA 'MANDEG', BAHASA GAUL 'MEROKET'

Jujur, saya tidak tahu harus bersikap apa dengan perkembangan bahasa di tanah air: BANGGA atau BERDUKA CITA. Namun yang pasti, perkembangan bahasa pergaulan (baca: bahasa gaul) luar biasa pesat perkembangannya. Boleh dibilang, saat ini bahasa gaul meninggalkan jauh bahasa Indonesia yang sepertinya ‘mandeg’.

Bloggers, majunya’ bahasa gaul saat ini tentu akibat tumbuhnya sejumlah komunitas yang ingin eksis dan dianggap gaul, maupun makin banyak sekelompok minoritas (Banci, Gay, Alay, dan kelompok-kelompok lain). Bahasa gaul yang kata-katanya sudah dikamuskan oleh Debby Sahertian pada 1999,  misalnya. Kata-kata di kamus itu mayoritas berasal dari bahasa para Banci di salon.


  1. EMBER : Memang begitu.

  2. AKIKA : Saya.

  3. SUTRALAH : Sudahlah.

  4. SEGEDE GAMBRENG: Kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar sekali . Kata ini juga sama dengan kata ‘Segede Goblok’

  5. BEGINDANG : Begini/ seperti ini.

  6. LAMBRETA MACAN TUTUL: Lama sekali.

  7. SECARA: Karena, soalnya

  8. AUSTRALIA: Haus.
Itulah sebagian kecil dari kata-kata gaul yang sering diucapkan oleh Banci. Tak heran, bahasa gaul yang ada di kamusnya Debby Sahertian adalah bahasa gaul ala Banci. Meski dianggap kamus Banci, banyak kata yang dipergunakan oleh mereka yang non-Banci atau normal. Indikator 'kesuksesan' mempopulerkan kata-kata gaul ala Banci ini terlihat dari kamus berjudul Kamus Bahasa Gaul yang diterbitkan Pustaka Sinar Harapan ini sudah mengalami cetak ulang sebanyak 13 kali sejak penerbitan pertama pada 1999 sampai dengan Juni 2002.

Bagi mereka yang tidak ingin disebut Banci seperti Olga Syahputra and the gang, maka sejumlah anak muda kemudian membuat bahasa-bahasa gaul lain, dimana kata-katanya merupakan campuran bahasa Banci, Prokem, bahasa Alay, maupun bahasa yang biasa digunakan para penggila dunia maya.


  1. KRIK : Asalnya dari suara jankrik, namun istilah ini digunakan dalam pembicaraan di dunia maya, untuk menggambarkan kondisi yang sangat garing atau tidak lucu.

  2. PRIKITIU : Sebuah celutukan yang ditujukan untuk pasangan yang tertangkap basah sedang pacaran atau berduaan.

  3. BT / BETE : Singkatan dari Boring Total.

  4. LOL : Kata ini sering dipakai saat chatting, baik di YM, FB, Twitter, atau komunikasi di dunia maya. Kata itu merupakan singkatan dari Laugh Out Loud (Tertawa Terbahak-bahak), yang juga dipakai pada saat mengejek lawan komunikasi.

  5. BONYOK : Singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua).

  6. MENEKETEHE : Asal kata ini ‘Mana Kutahu’ dan diplesetkan seperti itu.

  7. ALAY : Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.

  8. JUTEK: Judes, galak, dan sombong.

  9. LEBAY : Identik dengan sesuai yang berlebihan.

  10. BEKIBOLANG: Belok kiri boleh langsung.

  11. CILEDUK: Cinta Lewat Dukun.

  12. BROWNIS: Brondong Manis.

  13. CEMEN: Tidak memiliki keberanian.

Bloggers, sebetulnya bahasa gaul sudah ada sejak lama. Pada 1970-an, bahasa gaul popular dengan istilah bahasa Prokem (sebutan untuk Preman). Bahasa ini biasa digunakan oleh anak-anak jalanan yang dianggap sebagai Preman. Mereka menggunakan ini sebagai kata sandi yang hanya dimengerti oleh kelompok mereka sendiri.

Belakangan, bahasa Prokem menjadi populer dan banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Selain sering digunakan anak-anak muda untuk menyampaikan suatu hal dengan rahasia, juga karena media –terutama media elektronik- mempopulerkan bahasa Prokem ini melalui artis-artis muda atau para penyiar radio di segmentasi remaja.

Kata BONYOK di atas sebenarnya sudah popular sejak 1970-an. Selain kata itu, ada sejumlah kata dari bahasa Prokem yang sampai saat ini masih dipakai, yakni OGUT (saya), BOKAP (bapak), NYOKAP (Ibu), BO’IL (mobil), CABUT (pulang/ pergi), DOKAT (duit). Sementara masih banyak kata dari bahasa Prokem yang barangkali Anda masih ingat, seperti GARADAE (tidak ada), ROKUM (rumah), POSKUL (pulang sekolah/ kantor), SUPING (pusing), CIPOKAN (ciuman), SUDOKUR (saudara), SEMOK (montok), dan lain-lain.

Bahasa gaul terus berkembang. Kata-kata yang sebelumnya sudah popular, masuk ke dalam perbendaharaan kata-kata baru, sehingga bahasa gaul makin melesat alias berkembang pesat. Di bawah ini beberapa kata-kata yang baru saya temukan maksudnya. Barangkali sebagian dari Anda sudah tahu, bahkan sudah terbiasa mengucapkan kata-kata di bawah ini. Kalo itu terjadi, bararti saya memang masih kurang gaul.


  1. AGASE: Anak Gaul Semarang.

  2. AGASO: Anak Gaul Solo.

  3. AGATA: Anak Gaul Jakarta. Kata ini juga bisa digantikan dengan akronim AGJ.

  4. AGUTE: Aduh Anu Gue Gatel. Kata ini diucapkan jika daerah sensitive kita mengalami gatal.

  5. G6: Gundah Gulana Gelisah Galau Gimanaa Gitu.

  6. DASHBOD: Dasar Bodoh. Kata ini diucapkan untuk mengekspresikan teman kita yang bodoh atau tolol.

  7. NABIRONG: Nasfsu Birahi Merong-rong.

  8. NAJONG: Najis, amit-amit.

  9. EDAS: Edan, gila, dahsyat.

  10. EMPRUT: Melakukan hubungan seks tidak sah. Namun perempuan yang diajak ngeseks itu merasa rugi, tetapi ia pun tidak merasa diperkosa.

  11. JAMDUL: Jaman Dulu.

  12. WARTEL TELEPIPIS: Kesulitan mengeluarkan kotoran di WC, sehingga lama sekali. Biasanya karena sembelit atau pada saat itu kebelet ingin buang air besar.

  13. ORACLE: Ora Kelar-Kelar. Kata ini lazim diungkapkan oleh seorang programmer yang hamper putus asa, karena proyeknya lama sekali selesainya.

  14. dll

0 komentar: