Selasa, 17 April 2012

Nggak Mungkin Kalo Nggak Ada yang Ngelindungi Geng Motor…

Logika itu sederhana. Mereka yang dilindungi, pasti sulit buat ditindak, ditangkap, apalagi sampai dimasukkan ke penjara, apalagi yang melindungi adalah aparat. Anak Jenderal pula. Nah, ini terjadi pada geng apapun, termasuk geng motor. Sungguh nggak masuk akal kalo geng-geng motor ini nggak di-back up aparat, tetapi mereka bebas melakukan tindakan anarkis, hingga sampai menewaskan orang.

Namun aparat selalu mengelak. Mereka selalu beralasan ini-itu, dan sok mengecam aksi brutal geng motor dan akan menangkap mereka yang melakukan tindak kriminal. Ah, mana ada sih ‘penjahat’ yang mau mengaku? Kita seperti sudah tahu sama tahu (TST) tentang back up mem-back up dalam dunia per-geng motor-an ini. Jadi…

Nggak mungkin kalo nggak ada yang ngelindungi geng motor…”

Entah harus bagaimana geng motor ini harus diberantas, satu paket dengan aparat-aparat yang mem-back up geng-geng motor ini. Sebab, kalo kondisi ini dibiarkan berlarut, warga akan menjadi korban Iklim jadi nggak kondusif: serba takut dan trauma. Seperti yang terjadi malam ini, dimana saya mendapat BBM berisi himbauan sangat penting.

Mohon waspada, malam ini (14 April 2012)pukul 00.00 sampai dengan 03.00 wib rencananya geng motor Y-Gen akan mengumpulkan beberapa club gang (anarkis) untuk melakukan sweeping terhadap anggota lokasi sweeping dan titik kumpul di Jakarta Pusat: jalan Asia-Afrika, Ketapang, Benyamin Sueb Kamayoran; Jakarta Barat: ring road Cengkareng, ring road Taman Palem, jalan Mal Puri, Panjang Kebon Jeruk; Jakarta Utara: jalan Marunda, Pantai Indah Kapuk, Kemayoran, Artha Gading, Danau Sunter, Kampung Beting Islamic Center, Warakas Sungai Bambu; Jakarta Timur: jalan Pramuka. 

Diperkirakan nanti malam geng motor yang memakai pita kuning akan beraksi lagi. Bukan beraksi di jalan raya besar, tetapi mensweeping anak-anak nongkrong di daerah Pademangan dan Ancol. Mohon teman-teman yang punya niat nongkrong malam ini di sekitar Ancol atau Pademangan agar mengurungkan niatnya. Sudah banyak korban kekejian yang tidak berdosa“.

Y-Gen Family

*** 

Menurut Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane, polisi tidak tegas menindak geng motor yang melakukan tindakan radikal. Neta menduga sikap polisi yang kurang tegas ini, salah satunya mungkin, karena salah satu anggota geng motor di Jakarta adalah anak pejabat alias anak jenderal.

Geng motor Jakarta biasa berjudi uang. Dalam satu kali permainan bila memakai jasa joki, nilai uang taruhan mencapai 5-25 juta. Tidak mungkin kalau pemuda biasa mampu membayar uang sebanyak itu. Hanya anak orang kaya seperti anak pejabat yang bisa membayar uang sebanyak itu,” ujar Neta yang penulis kutip dari Republika Online (ROL).

0 komentar: