Selasa, 08 Juni 2010

SCENE "NG" IKLAN SABUN KECANTIKAN

Ada perusahaan yang paling rugi dengan beredarnya video porno dengan bintang film tersebut mirip Ariel dan Luna Maya. Perusahaan yang menanggung rugi ini adalah PT Unilever. Betapa tidak, perusahaan ini baru mengeluarkan iklan sabun kecantikan terbaru versi couple dengan bintang Ariel dan Luna Maya.

Namun di beberapa media, Sekretaris PT Unilever Sancoyo Antarikso selaku produsen sabun kecantikan ini mengatakan, baik Luna maupun Ariel telah mengakui bahwa video porno yang beredar di jagat maya itu merupakan rekayasa. "Kami menerima pernyataan tertulis dari pihak Luna Maya dan Ariel bahwa video tersebut adalah rekayasa," kata Sancoyo dalam pesan singkatnya (SMS) yang diterima oleh media, di Jakarta, Minggu (6/6/2010).

Entah pengakuan Ariel dan Luna benar atau tidak, yang pasti menurut pakar forensik digital Ruby Z Alamsyah pada Warta Kota itu asli bukan rekayasa. Coba buka link ini: http://www.tribunnews.com/2010/06/07/ahli-forensik-digital-video-hot-mirip-luna-ariel-asli. Menurut Rudy, ada perangkat lunak atau software yang dapat membuktikan keaslian wajah seseorang yang terekam di video. Teknologi tersebut dikenal dengan nama software pengenal wajah (face recognition software).

Terserah Anda percaya atau enggak. Yang pasti, banyak olok-olok sehubungan dengan video porno ini. Salah satunya adalah olok-olok bahwa video porno itu adalah lanjutan dari scene iklan sabun versi couple itu.

Yang menyebarkan olok-olok itu menyebutkan, dikisahkan bahwa terdapat scene, dimana orang yang mirip Ariel dan Luna (baca: pakai stuntman dan stuntwoman) melakukan adegan ranjang yang norak. Scene berikutnya, wanita yang mirip Luna mandi dengan sabun kecantikan. Mandi wajib tentunya. Kebetulan dalam scene mandi, orang yang mirip Ariel nggak ikut-ikutan mandi. Takut mandi kali! Makanya scene ini nggak di-record, karena nggak porno. Baru deh scene berikutnya adalah Luna asli sedang dandan dan Ariel asli sedang memegang cincin kawin. Khusus yang scene terakhir, nggak pake stuntman dan stuntwoman, karena scene-nya nggak porno.

Kenapa scene adegan porno nggak dimasukkan? Ini joke lagi. Adegan porno itu nggak digabung jadi satu dengan scene selanjutnya, karena kualitas gambarnya yang nggak berstandar iklan buat broadcast, tetapi standar telepon selular. Scene adegan porno itu sudah dicatat oleh VTR-man atau pencatat script sebagai scene "NG".

Dalam dunia iklan, sinetron, atau film, tiap shooting ada istilah "GOOD", "NO GOOD" (NG), dan "CHOOSE". "GOOD" adalah istilah buat scene yang dianggap bagus oleh sang Sutradara. Baik bagus secara lighting, shot, dialog, mimik pemain, maupun blocking. Istilah "NG" akan dikatakan kalo scene tersebut dianggap kurang bagus, sehingga perlu pengulangan (retake). Sementara "CHOOSE" adalah hasil dari scene yang sudah di-take (di-shooting) yang bisa kita pilih. Nggak jelek-jelek amat, dianggap masih layak, tetapi nggak sempurna juga.

Lepas dari benar atau tidak pengakuan Ariel dan Luna pada PT. Unilever di atas tadi, saya dan jutaan orang pasti tetap merasa dirugikan. Bukan soal kontrak iklan sabun itu. Itu mah persetan! Tetapi soal kualitas gambar video porno yang dibintangi oleh orang yang mirip Ariel dan Luna Maya itu.

Saya berharap, pihak-pihak terkait yang memiliki master video tersebut segera dimasukkan ke tempat editing. Mohon cari tempat editing, dimana punya hardware atau software yang bisa membuat kualitas video porno itu seperti film atau minimal standar broadcast lah. Maksudnya di-reedit. Barangkali ada editor-editor film jago yang bisa memperbaiki kualitas video porno itu?

By the way busway, moga-moga video porno yang juga mirip Ariel berikutnya, yang katanya lebih dari 20 episode itu, kualitasnya lebih muantabs. Berkualitas film porno ala Vivid Productions, ya at least broadcast quality gitu deh.




1 komentar:

ailove mengatakan...

haha... masih seru juga topik ini walaupun udah lama berlalu.