Rabu, 04 Mei 2016

WARGA DURHAKA

"Mak, Arin itu yang istrinya Wawan, kan?"

"Iya..."

"Wawan yang sekarang lagi dipenjara?"

"Hmm...iya..."

"Wawan yang terlibat korupsi?"

"Kenapa sih lo tanya-tanya gitu?"

"Berarti Arin adalah istrinya koruptor?"

"E..e..eehmm...i-iya..."

"Mak, boleh nggak seorang istri nggak nurut suami?"

"Ya nggak boleh lah. Dosa!"

"Apa kata suami, harus dituruti kan, Mak?"

"Yaiya dong!"

"Meski suami itu di dalam penjara?"

"Hmmm...maksud lo?"

"Meski suami itu sudah ngasih contoh nggak bener...korupsi?"

"Lah, kok balik lagi ke situ?"

"Istri harus nurut suami kan, Mak?"

"Mak males ah, ngejawab pertanyaan lo lagi. Pertanyaan lo ngejebak..."

"Kok ngejebak, Mak?"

"Iya lah, tadi lo tanya soal hubungan Arin dan Wawan. Trus ngomongin soal kewajiban seorang istri pada suami. Ehh...ngomongin soal korupsi. Mak ngerasa dijebak..."

"Menurut Mak, kalo ada ibu RT yang suaminya dipenjara, trus warganya milih ibu itu lagi buat jadi RT, kira-kira yang salah siapa?"

"Yang salah siapa?"

"Iya...yang salah siapa? Ibu RT-nya kah, yang nggak tahu malu. Atau warganya yang geblek milik ibu yang suaminya koruptor itu jadi Ketua RT lagi?"

"Hmmm....apa ya? Mak jadi bingung..."

"Mak nggak malu punya ibu RT yang suaminya jelas-jelas koruptor?"

"Malu sih..."

"Mak nggak malu punya ibu RT yang suaminya lagi ada di dalam penjara?"

"Sebenarnya malu..."

"Mak nggak milih Arin jadi Ketua RT lagi, kan?"

"Emang kenapa?"

"Lahh, tadi sudah aye jelaskan panjang lebar..."

"Ee..."

"Nggak milih Arin kan, Mak?"

"Milih, Nak..."

"Hah?!!! Mak milih Arin?!"

"Iya, Nak..."   

"Kenapa Mak?"

"Mak nggak pingin jadi warga yang durhaka pada Ketua RT..."

"Durhaka? Nggak salah, Mak?"

Mak diam.

"Mak, kita malah justru durhaka kalo milih Ketua RT yang jelas-jelas punya suami korupsi. Kalo dia aja nggak bisa menjaga suaminya supaya nggak korupsi, gimana bisa ngejaga anak-anak buahnya?"

"Gitu ya, Nak?"

"Yaiyalah, Mak..."

Mak terdiam. Ia seperti merasa bersalah atas pilihannya.

"Jadi sekarang Mak harus apa?"

"Lebih baik Mak bertobat..."

"Bertobat?"

"Iya. Mak sudah pilih Ketua RT yang salah..."

Sambil beristighfar, Mak masuk ke WC. Ia mengambil air untuk berwudhu. Berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada Ketua RT agar bisa menjadi pemimpin warga yang adil dan tidak korup.

0 komentar: