Kamis, 26 Agustus 2010

Rezeki atau Pelecehan Mata Ya?

Tulisan ini tidak bermaksud untuk merendahkan martabat kaum perempuan. Tulisan ini sekadar mempertanyakan saja. Baiklah, sebelum saya mempertanyakan, silahkan perhatikan foto di bawah ini baik-baik.



Foto yang sudah Anda lihat di atas itu saya ambil via telepon seluler saya. Foto ini saya abadikan saat duduk sendiri di sebuah cafe di bilangan jalan Mulawarman, Jakarta Selatan, beberapa saat setelah buka puasa di bulan Ramadhan 1431 H.

Ada seorang perempuan tepat di samping kiri saya, dimana perempuan tersebut menggenakan busana terbuka blas. Hampir 50% tubuhnya terlihat dengan jelas. Yang bikin ngiler, kulitnya putih mulus itu. Harap maklum, perempuan ini berasal dari etnis Tionghoa. Hanya bra transparan yang terbuat dari plastik yang membungkus bagian vital di tubuh perempuan itu.

Suasana menjelang buka puasa benar-benar tidak fokus lagi pada suara bedug. Bayangkan, jarak antara cangkir berisi teh manis hangat (lihat foto ada cangkir yang ada di sebelah kiri) dengan perempuan itu cuma tiga jengkal jari. Jangan heran, mata saya jadi tidak fokus: melihat televisi yang menyiarkan bedug dan tubuh perempuan yang mulus itu.

Kata orang, keindahan perempuan itu adalah rezeki. Yang namanya rezeki, ya jangan ditolak. Tetapi apakah namanya rezeki kalo saya melihat tubuh perempuan itu berkali-kali?

Anda tentu akan mengatakan, kalo saya tidak mau melihat tubuh perempuan yang terbuka itu, ya tidak usah dilihat. Baiklah kalo begitu. Namun, sekali lagi, saya tidak bisa “berkutik”. Kalo Anda ada di posisi saya menjelang bedug, pasti tidak akan mungkin “menolak” pemandangan yang indah itu. Itulah yang kemudian saya berguyon menganalogikan pemandangan itu adalah sebuah “pelecehan” terhadap mata saya. Entahlah apa pendapat Anda?

Anyway, sambil berguyon lagi saya melihat kejadian ini adalah sebuah bentuk godaan di bulan puasa. Mahkluk halus yang katanya diikat di bulan suci ini, ternyata tidak sepenuhnya diikat. Banyak mahkluk halus yang berwujud manusia masih beredar dan menggoda kita selama puasa. Moga-moga kita bersama bisa menahan aneka godaan mahkluk halus berwujud manusia itu. Amin!

0 komentar: