Surat Tuhan kepada Aura Kasih
Aura yang saya kasihi, wajahnya memang menunjukan aura yang cemerlang.
Tak ada yang memungkiri itu.
Aura yang saya kasihi, kulitmu yang berwarna putih itu membuat hatiku deg deg ser ketika melihatmu.
Tak mungkin hatiku membohongi rasa itu.
Kulit wajahmu mulus
Betismu aduhai
Bibirmu tipis
Rambutmu rapih
Semua itu tak ada yang bisa memungkiri.
Kasihku Aura, engkau memang bukanlah Bidadari, karena engkau diciptakan dari tanah. Lalu dibungkus oleh daging, dialiri darah, dan ditiupkan nafas.
Semua manusia mengerti, Bidadari cuma rekayasa manusia. Tapi sebagian orang barangkali menyebut engkau Bidadari. At least di keluargamu, engkau masuk kategori Bidadari.
Bolehlah engkau disebut-sebut sebagai Bidadari, tapi sebaiknya jangan nyanyi. Suaramu masih perlu latihan lagi.
Tapi kamu luar biasa Aura.
Kamu sungguh luar biasa.
Kamu beruntung bisa berduet dengan legenda hidup dalam musik bernama Fariz RM.
Harusnya sebelum berduet kamu latihan dahulu dengan Pranajaya. Kalau Pranajaya sudah meninggal, kursus lah di Purwatjaraka atau Elfa Scicoria. Dan pasti suaramu bisa menyaingi Nene Warisman ketika membawakan lagu Nada Kasih.
Surat Tuhan kemudian dijawab Aura Kasih
"Ah, pede aja lageee!!!"
Surat Aura Kasih dijawab lagi oleh Tuhan
"Boleh sih pede. Tapi kamu itu malu-maluin!!!"
Surat Tuhan dijawab lagi oleh Aura Kasih
"Lebih baik pede daripada malu-malu!"
***
Sampai dengan 2020, baik Tuhan maupun Aura Kasih saling surat-suratan. Namun lambat laun mereka sudah tidak saling mengkritisi. Mereka malah berteman. Aura mengajarkan Tuhan bagaimana cara menyanyi yang nggak bagus, sementara Tuhan mengajarkan Aura agar mengikuti jalan yang benar supaya masuk sorga.
video copyright by Jaya
KUCING ITU BERNAMA KARA
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar