Bukan aku namanya kalo takut menghadapi bencana. Menurutku aku pantas dianugerahkan manusia perkasa. Begitu sombongkah aku? Tak adakah yang lebih hebat dariku? Aku tak peduli. Aku cuma pesan, titip nyali ini untukmu. Karena aku tidak membutuhkannya lagi. Mungkin ada manusia-manusia yang tak bernyali, butuh nyaliku. Untuk menghadapi hutan belantara bernama demokrasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Thx lho udah berkunjung ke blog ini. Mohon maaf kalo cerita-ceritanya garing. Meski garing, gw akan merasa garing kalo Anda nggak memberikan komentar barang sedikit pun.