Kamis, 04 Agustus 2011

DEMI DUIT, ADZAN DI TELEVISI DISUSUPI IKLAN DAIHATSU

Begitu Muadzin mengumandangkan kalimat: “hayya alasshala”, nampak dengan jelas merek dan logo merek otomotif Daihatsu. Di scene itu terlihat empat orang sedang berbincang dengan latar belakang front office perusahaan Daihatsu. Lalu logo Daihatsu di-close up sehingga semakin jelas terlihat.

Itulah adzan di salah satu televisi swasta kita. Tayangan yang seharusnya bersih dari komersialisasi masih juga disusupi oleh iklan. Dalam dunia televisi istilah penyusupan iklan dengan cara seperti lazim disebut built in product.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar tayangan adzan di televisi haruslah bersih dan bebas dari iklan. Ini menyusul adanya satu tayangan adzan yang disisipi iklan mobil Daihatsu.

Anggota Pokja Penyiaran Komisi I DPR Roy Suryo menilai tayangan adzan berbau komersil itu tidak etis. Bahkan dia menilai merek dan logo Daihatsu sengaja disusupkan sebagai promosi gelap. “Selayaknya KPI memberikan teguran karena tayangan adzan harus murni dari komersialisasi, ini soal etika keumatan,” tegas Roy sebagaimana penulis kutip dari portal www.inilah.com.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Jakarta, Syamsul Ma’arif juga sependapat dengan Roy suryo. “Adzan janganlah ditumpangi oleh komersialisasi berupa iklan, dan harus bersih,” kata Syamsul Ma’arif pada salah satu media online, Rabu, 3 Agustus 2011.

Tak hanya pada penayangan adzan Magrib, Syamsul pun menilai, selama ini kegiatan-kegiatan keagamaan yang ditayangkan di televisi masih banyak yang mementingkan sesi komersialisasi dan bukan isinya. “Saat ini saya menilai, kegiatan keagamaan lebih banyak didominiasi segi komersial dibandingkan maknanya,” kata Syamsul.

Selama Ramadhan, menjelang adzan memang merupakan jam utama televisi mencari iklan sebanyak-banyaknya. Dengan begitu, televisi akan mendapat keuntungan. Jangan heran jika beberapa detik menjelang adzan, bertaburan iklan-iklan makanan maupun minuman. Bahkan ada televisi yang rela mengambil waktu adzan beberapa menit untuk spot iklan. Maklumlah, satu spot iklan @ 30 detik harganya bisa mencapai puluhan juta. Nah, jika iklan sudah penuh, pengelola televisi biasanya bersiasat untuk menempatkan iklan di dalam adzan seperti yang dilakukan salah satu televisi.

Rabu, 03 Agustus 2011

TIPS AGAR TIDAK KEHILANGAN SANDAL DI MASJID

Sudah bukan rahasia lagi, banyak pengalaman jamaah yang kehilangan sandal tiap selesai sholat. Oknum pencuri sendal ini bergentayangan dimana-mana, barangkali di masjid dekat rumah Anda. Nah, berikut ini sejumlah tips agar tidak kehilangan sandal saat sholat. Tips ini saya dapatkan berasal dari kiriman teman yang mungkin merupakan hasil copy paste (copas) dari pengirim sebelumnya.


1. Mohon hindari pakai sandal bermerek. Pakailah sandal yang siap untuk dicolong atau sandal sekali pakai. Sehingga kalo sandal hilang, Anda tidak kecewa lahir batin.

2. Jika terpaksa memakai sandal bermerek, simpanlah sandal di tempat yang berjauhan atau dipisah. Sandal sebelah kanan simpan di teras masjid, sedangkan sandal yang sebelah kiri simpan di dekat WC.

3. Gunakan password dan alarm pada sandal anda.

4. Pasanglah CCTV atau camera tracker dengan teknologi GPS secara tersembunyi pada sandal anda. Dengan begitu Anda bisa memantau posisi sandal apabila sandal anda dicolong oknum.

5. Gunakanlah sandal dengan motif atau warna berbeda. Misal, sandal sebelah kanan warna pink dengan hiasan bunga mawar, sementara sandal sebelah kiri warna hitam dengan lambang Batman.

6. Gunakanlah nomor sandal yang berbeda, misal sandal sebelah kanan bernomor 37, dan sebelah kiri bernomor 45.

7. Gunakan sandal yang bukan sepasang. Misalnya, pakai sandal kanan dua-duanya atau sebaliknya pakai sandal yang kedua-duanya kiri.

8. Modifikasi sandal Anda dengan menambah manik-manik, payet dll. Atau ukirlah pinggir sandal Anda dengan nilai seni tinggi atau sekalian bolongi tengah sandal anda, sehingga sandal tidak bisa dipakai.

9. Menyimpan secarik kertas di atas sandal anda yang berbunyi “Sandal ini punya Kiai MUI, yang mencuri bakal difatwakan haram” ; “Sandal ini masih kredit, yang mencuri wajib mencicil kreditnya ” ; atau boleh tulis “Hati-hati ada anjing galak”‘

10. Tips terakhir sekaligus jika tidak ingin kehilangan sandal adalah memakai sepatu. Dengan begitu Anda tidak akan pernah kehilangan sandal.