Sabtu, 31 Juli 2010







all photos & text copyright by Jaya

Jumat, 16 Juli 2010

ANGGOTA DPR-NYA RESES, KULI-KULI PADA KERJA

Lihatlah foto-foto di bawah ini. Mereka bukanlah anggota DPR yang sedang bergotong royong membersihkan pekarangan di kompleks DPR RI. Mereka bukan pula mahasiswa yang mencoba menduduki gedung DPR seperti duabelas tahun lalu. Mereka tidak lain adalah kuli-kuli yang bertugas membuat Rancangan Undang-Undang (RUU), eit salah! Maksudnya, mereka adalah kuli-kuli yang job desk mereka.

Hebat ya mereka?

Lho, kok hebat? Itu mah memang tugas mereka. Selain mengecat atap gedung warna hijaunya sudah pudar, ada juga kuli-kuli yang bertugas membetulkan pedestarian, dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai skill mereka. Yang pasti, belum ada kuli-kuli yang ditugasi membetulkan gedung miring di DPR yang sebelumnya sempat heboh itu.












Kuli-kuli yang sedang mengecat atap gedung MPR/ DPR yang pada reformasi tahun 1998 lalu sempat diduduki oleh mahasiswa, eh sekarang malah dinaiki oleh kuli-kuli.

Lho, anggota DPR-nya kemana?

Ketika foto ini saya abadikan, anggota DPR sedang reses. Reses itu bukan rese'. Kalo reses sama artinya dengan rese', maka bisa berbahaya. Masa anggota DPR dibilang rese'? Atau apa iya-iya? Ah, tahu ah!

Bagi anggota legislatif seperti DPR atau DPRD, reses adalah masa yang ditunggu. Selain bisa istirahat, masa ini juga bisa bertemu dengan sanak famili di Kampung halaman ataupun bertemu dengan masyarakat di daerah pemilihannya.

Kenapa harus memilih kata reses yang pengertian sebenarnya adalah istirahat? Padahal dalam reses harus ada laporan yang disampaikan kepada Pimpinan. Nah, ada anggota legislatif yang di masa reses juga melakukan kunjungan kerja untuk menyerap aspirasi masyarakat.


Ini gedung DPR ketika diduduki oleh para kuli, eh salah para mahasiswa saat reformasi tahun 1998 dulu (foto: DR/Rully Kesuma).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, reses artinya perhentian sidang (par-lemen); masa istirahat dari kegiatan bersidang. Lalu Ensiklopedi Nasional Indonesia menjelaskan, reses, menurut pengertian aslinya adalah masa istirahat atau penghentian suatu sidang pengadilan atau sidang lembaga perwakilan rakyatdan badan sejenisnya.

Istilah reses di Indonesia lazim dikenal di DPR-RI, sedang bagi DPRD baru tahun PP No. 25 Tahun 2004 ini mencantumkan istilah reses. Meski reses itu masa istirahat, selama masa itu para anggota DPR tetap melaksanakan tugas tugasnya sebagai wakil rakyat diluar gedung DPR-RI.


Ini seorang kuli lagi membetulkan pedestarian yang ada di kompleks DPR.

Dalam PP No. 1 Tahun 2001 tidak ditemukan istilah reses. Istilah reses ini terdapat dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 162 Tahun 2004 dan PP No 25 Tahun 2004, kemudian istilah diadopsi ke dalam Tatatertib DPR maupun DPRD.

Nah, anda sekarang sudah ngerti kan istilah rese', eh salah reses? Mumpung para anggota lagi reses, para kuli ini bertugas "mempermak" gedung DPR agar kembali cantik. Nggak enak kan kalo dilihat sama tamu, trus komentarnya: "Idih! Kok gedung wakil rakyat jelek amat sih?"



all photos copyright by Jaya

NGGAK PERCAYA PELAKU VIDEO MESUM ITU JADI BUPATI

Di dalam gedung Putri Karang Melenu Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) siang itu (30/6) ramai sekali. Nampak para pejabat daerah maupun pusat ada di situ. Siang itu memang hari berbahagia untuk Rita Widyasari dan HM Ghufron Yusuf. Mereka berdua dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kukar untuk periode 2010-2015.

Sementara di luar gedung, tepatnya di tepi jalan depan Gedung Puteri Karang Melenu, tempat Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak melantik Rita-Ghufron, sebanyak 30 pemuda dari Jaringan Aksi Mahasiswa (JAM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kutai Kartanegara melakukan demo. Menurut mereka, seperti yang saya kutip via Kompas.com, Rita-Ghufron banyak masalah.

Terus terang saya tidak pernah kenal dengan sosok Rita Widyasari. Kalo Rita Sugiarto, Rita Effendi, atau Ketua KONI Rita Subowo ya saya kenal. Tapi Rita Widyasari? Who is she? Itulah yang membuat saya penasaran. Sebab, dalam berita-berita pelantikan, Rita asal Kaltim ini luar biasa. Beliau dikabarkan menjadi Bupati perempuan pertama di Kaltim. Luar biasa bukan?

Saking penasaran, saya langsung klik google. Biasalah, tiap kali butuh bantuan info, mesin pencari data google sungguh bermanfaat. Begitu saya tulis nama Rita Widyasari dan saya klik, apa yang terjadi?

Dari halaman pertama sampai halaman berikutnya, semua tertulis “video mesum Rita Widyasari” atau “foto adegan mesum Rita Widyasari”. Hah?! Saya kaget bukan main. Ah, masa sih Rita Widyasari yang dilantik jadi Bupati main di video mesum. Pasti Rita yang lain kali. SAYA NGGAK PERCAYA! Oleh karena nggak percaya, saya klik salah satu artikel. Inilah isi artikel tersebut:

Video Mesum Rita Widyasari - Weleh weleh video mesum muncul lagi nih gan :) Sebuah rekaman video porno beredar mirip Rita Widyasari calon Bupati dari Partai Golkar yang akan maju pada Pilkada Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan. Dalam video itu terlihat dia sedang beradegan mesum dengan seorang pria. Mereka berdua berhubungan intim tanpa mengenakan busana. Rekaman video tersebut sudah tersebar luas di situs internet.

Dari informasi yang didapat, video tersebut dibuat pada awal tahun 2000-an dan sempat membuat berita heboh. Video itu malah sudah dijual di pasaran dengan tittle 'Belum ada judul'. Si pelaku video mesum tersebut sangat mirip dengan calon Bupati wanita dari Partai Golkar

Yang menguatkan nama pemain perempuan dalam video itu adalah, dialog di video itu, si pemain lelaki menyebutkan nama si wanita dengan sangat jelas. Selain itu, dalam beberapa kata yang diucapkan sang perempuan yang diindikasikan calon Bupati tersebut beberapa kali terdengar kata-kata dengan dialek Kutai yang begitu kental.

Si wanita yang kebetulan anak salah satu pejabat. Hebatnya lagi, saat ini si wanita masih menjabat sebagai Ketua DPRD setempat.

Sebelumnya Komunitas Muslim Kutai Kartanegara di Jakarta mendatangi kantor DPP Partai Golkar di Slipi, mereka menuntut agar Ketua Umum Golkar segera mengusut tuntas dan memecat salah satu salah satu kader Partai Golkar Kutai Kertanegara, Rita Widyasari, karena dinilai terlibat film porno.



Gokil! Gokil! Gokil! Eit! Tapi benar nggak sih Rita si pelaku video mesum tersebut adalah Rita yang baru saja dilantik jadi Bupati Kukar? Apa pejabat-pejabat Kukar nggak tahu ya atau pura-pura nggak tahu? Kalo memang Rita adalah pelaku video mesum tersebut, wah sungguh gokil sekali ya dengan komitmen pemerintah buat melawan pornografi. Berarti Ariel-Luna Maya-Cut Tari someday bisa jadi Bupati dong ya? Wah, saya benar-benar masih nggak percaya kalo pelaku video mesum itu adalah Rita, Bupati perempuan pertama di Kaltim yang saat ini dibangga-banggakan itu.

Is there anybody know about this gokil story?